Quote:
Ilustrasi
Warga Dusun Kebon Gede, Desa Traji, Kabupaten Temanggung geger. Penyebabnya, ada salah satu warganya, Warningsih (42), yang telah empat hari pergi dari rumahnya ditemukan meninggal dunia di sebuah kebun tidak jauh dari tempat tinggalnya dalam kondisi membusuk, Jumat (30/8).
Mayat perempuan tersebut diketahui pertama kali oleh tetangganya, Ngatinah (70) yang sedang mencari rumput untuk pakan ternaknya. Ngatinah mengatakan, semula dia mengira ada anak kecil sedang tidur telungkup di bawah semak belukar tersebut.
"Saya berniat mencari rumput di daerah tersebut, namun sebelum saya mulai mencari rumput saya melihat kaki korban," katanya, seperti diberitakan Antara.
Ngatinah melanjutkan, karena tidak berani mendekat untuk memastikan temuannya itu, dia melapor pada tetangganya, Tamat (35) yang kemudian mengabarkannya kepada warga lainnya.
Kakak kandung korban, Juyanto (50), menuturkan, beberapa hari sebelum pergi dari rumah, korban sempat mengeluh tentang kondisi tanaman tembakau miliknya yang rusak. "Saat itu saya cuma bisa memberi motivasi saja agar bersabar dan menerima kenyataan itu. Karena kerusakan tembakau tidak hanya dia alami," katanya.
Warningsih juga bercerita, sebelum memasuki masa panen raya ini tembakau milik korban tergolong bagus, namun setelah diterjang hujan terus menerus tembakau menjadi rusak.
"Kemungkinan hal itu yang menjadi beban pikirannya, karena tembakau memang satu-satunya penghasilan yang diandalkan, jadi kalau rusak harapan pada masa panen ini pupus," terangnya.
Setelah dilakukan olah tempat kejadian perkara oleh petugas Polres Temanggung, mayat korban dibawa ke RSUD Djojonegoro Temanggung untuk diautopsi. Di lokasi temuan mayat tersebut juga ditemukan botol pestisida.
Kapolsek Parakan AKP Roeslan mengatakan, polisi tetap akan melakukan penyelidikan penyebab kematian korban ini. "Kami akan selidiki untuk mengungkap kematian korban," katanya.
sumber
Quote:
Ilustrasi
Warga Dusun Kebon Gede, Desa Traji, Kabupaten Temanggung geger. Penyebabnya, ada salah satu warganya, Warningsih (42), yang telah empat hari pergi dari rumahnya ditemukan meninggal dunia di sebuah kebun tidak jauh dari tempat tinggalnya dalam kondisi membusuk, Jumat (30/8).
Mayat perempuan tersebut diketahui pertama kali oleh tetangganya, Ngatinah (70) yang sedang mencari rumput untuk pakan ternaknya. Ngatinah mengatakan, semula dia mengira ada anak kecil sedang tidur telungkup di bawah semak belukar tersebut.
"Saya berniat mencari rumput di daerah tersebut, namun sebelum saya mulai mencari rumput saya melihat kaki korban," katanya, seperti diberitakan Antara.
Ngatinah melanjutkan, karena tidak berani mendekat untuk memastikan temuannya itu, dia melapor pada tetangganya, Tamat (35) yang kemudian mengabarkannya kepada warga lainnya.
Kakak kandung korban, Juyanto (50), menuturkan, beberapa hari sebelum pergi dari rumah, korban sempat mengeluh tentang kondisi tanaman tembakau miliknya yang rusak. "Saat itu saya cuma bisa memberi motivasi saja agar bersabar dan menerima kenyataan itu. Karena kerusakan tembakau tidak hanya dia alami," katanya.
Warningsih juga bercerita, sebelum memasuki masa panen raya ini tembakau milik korban tergolong bagus, namun setelah diterjang hujan terus menerus tembakau menjadi rusak.
"Kemungkinan hal itu yang menjadi beban pikirannya, karena tembakau memang satu-satunya penghasilan yang diandalkan, jadi kalau rusak harapan pada masa panen ini pupus," terangnya.
Setelah dilakukan olah tempat kejadian perkara oleh petugas Polres Temanggung, mayat korban dibawa ke RSUD Djojonegoro Temanggung untuk diautopsi. Di lokasi temuan mayat tersebut juga ditemukan botol pestisida.
Kapolsek Parakan AKP Roeslan mengatakan, polisi tetap akan melakukan penyelidikan penyebab kematian korban ini. "Kami akan selidiki untuk mengungkap kematian korban," katanya.
sumber
Quote: