Bern - International School of Bern (IS Bern), sekolah yang menaungi putra-putri expat dari 40 negara, hari itu bernuansa Indonesia.
Tari Pendet dari Pulau Dewata yang melambangkan penyambutan atas turunnya para dewa ke alam dunia atau "tari selamat datang" itu dipresentasikan dengan kostum lengkap dan penghayatan nyaris sempurna, membuat suasana sakral hadir menyelimuti gedung serba guna IS Bern nan modern itu.
"Kami sangat senang dan mengapresiasi atas kesempatan untuk mengenal budaya Indonesia. Pujian kami untuk delegasi Sekolah Indonesia Nederland Wassenaar, yang telah berkenan hadir di sini," ujar Direktur IS Bern Wayne Haugen.
IS Bern, yang berdiri sejak 1962 dan menerapkan sistem pengajaran Amerika, hari itu, 23/9/2013, mendapat kunjungan muhibah seni budaya dari Sekolah Indonesia Nederland (SIN) Wassenaar, sekolah di bawah Kedubes Indonesia di Belanda.
Mengenakan busana batik untuk mempertegas identitas Indonesia, delegasi SIN Wassenaar juga memberikan workshop tentang instrumen musik angklung dan mendemonstrasikannya secara interaktif bersama siswa IS Bern serta melakukan promosi Indonesia secara umum.
Audiens yang memenuhi gedung serba guna IS Bern terlihat sangat antusias. Begitu pula dalam sesi workshop angklung yang diikuti para siswa SI Bern dengan instruktur Kepala Sekolah SIN Wassenaar Budi Wahyu Rianto dan asistensi guru pembimbing dan para siswa.
"IS Bern menjadi mitra muhibahmengingat civitas academica sekolah ini berasal dari sekitar 40 negara. Dengan demikian sekolah ini juga strategis untuk mengenalkan Indonesia," terangBudi Wahyu Rianto di sela-sela kegiatan.
Menurut Budi, sebagai satu-satunya Sekolah Indonesia di Eropa Barat saat ini, SIN Wassenaar ingin agar pesan tentang Indonesia dapat menjangkau kawasan luas secara simultan melalui IS Bern serta mengeksplorasi peluang kemitraan ke depan.
Selain di IS Bern, delegasi SIN Wassenaar juga menggelar aksi flashmob Poco-poco spontan di Luzerndiiringi kelompok musik tradisional Swiss yang sedang tampil di tepian Danau Lucerne.
"Kegiatan tersebut sesuai dengan tajuk kegiatan yaitu Promosi Budaya Indonesia dan Apresiasi Budaya Internasional," imbuh Wakil Kepala Sekolah Gunaryadi.
Sebelumnya delegasi juga unjuk kebolehan dengan tarian dan musik angklung dalamjamuan makan siang oleh Duta Besar Djoko Susilo di kediaman resmi Duta Besar di Bern.
Dalam jamuan yang juga dihadiri para staf KBRI Bern, Dubes berbagi pengalaman dan memberikan motivasi khusus kepada siswa SIN Wassenaar sebagai bagian dari harapan masa depan Indonesia.
"Kegiatan muhibah ini didukung Keluarga Besar SIN Wassenaar, orang tua, KBRI Den Haag dan KBRI Bern," demikian Gunaryadi.
Sumber
Dicari