Kenya Abaikan Peringatan Serangan Al-Shabab
Quote: Sejumlah pejabat intelijen Kenya mengatakan pemerintah telah mengabaikan peringatan serangan teroris Al Shabab yang mengincar beberapa wilayah di Kenya. Peringatan itu disampaikan sehari sebelum serangan di pusat belanja Westgate, Nairobi, Kenya, Sabtu dua pekan lalu.
Menurut dokumen kontra-terorisme, Al-Shabab sedang merencanakan menyerbu gedung dan menahan sandera. Dalam aksi empat hari penyergapan, sebanyak 72 orang tewas. �Ini bukan soal ya atau tidak. Tapi ketika Anda menerima laporan, tidak selalu akan terjadi,� kata Mutea Iringo, pejabat di Kementerian Dalam Negeri, Sabtu lalu.
Peringatan itu disampaikan oleh Badan Intelijen Negara dalam bentuk laporan situasional kepada anggota kabinet, pemimpin kepolisian, anggota Dewan Penasihat Keamanan Nasional, dan intelijen militer. Menurut laporan itu, Al-Shabab sudah mengincar lokasi-lokasi yang menjadi tujuan para turis dan warga asing di Kenya.
Harian Kenya The Nation menulis, Israel juga telah memperingatkan rencana penyerangan properti milik Israel. Salah satunya, Westgate, yang sebagian sahamnya dimiliki Israel. Laporan tim PBB yang memantau kegiatan Al-Shabab juga menyatakan kelompok itu mulai berpindah ke Kenya setelah melemah di Somalia. Al-Shabab menggaet kelompok lokal al-Hijrah yang telah menunjuk Sheikh Ahmad Imam Ali sebagai pemimpin.
Dalam memuluskan aksinya, menurut tokoh senior militer Kenya, militan telah menyewa sebuah toko beberapa pekan sebelum penyerangan. Toko itu digunakan untuk menimbun senjata dan amunisi di dalam mal. Mereka menggunakan kartu identitas palsu untuk menyewa toko setelah menyuap pejabat pemerintah.
Serangan Al-Shabab adalah balas dendam serangan pasukan Kenya ke Somalia dua tahun lalu. Kelompok ini menggaet militan dari Eropa dan Amerika Serikat. Anggotanya 5.000-8.000 orang. Al-Shabab memiliki pendapatan yang cukup stabil dari pajak pelabuhan, bandara, berbagai produk lokal, serta pajak jihad sebelum pasukan Uni Afrika masuk Somalia. Sebuah laporan PBB pada 2011 menyebutkan, Al-Shabab memiliki pemasukan US$ 70-100 juta.
Pemerintah Kenya menolak berkomentar ihwal laporan peringatan itu. Mereka masih menyelidiki hubungan antara anggota penyerang dan al-Hijrah. Menurut sumber pemerintah, dugaan kuat mualaf etnis Kenya terlibat dalam serangan Westgate. �Kami masih menggelar penyelidikan forensik atas jasad tersangka teroris tewas untuk memastikan identitas mereka,� demikian pernyataan resmi pemerintah Kenya.
SUMBER
Terrorist lagi
Quote: Sejumlah pejabat intelijen Kenya mengatakan pemerintah telah mengabaikan peringatan serangan teroris Al Shabab yang mengincar beberapa wilayah di Kenya. Peringatan itu disampaikan sehari sebelum serangan di pusat belanja Westgate, Nairobi, Kenya, Sabtu dua pekan lalu.
Menurut dokumen kontra-terorisme, Al-Shabab sedang merencanakan menyerbu gedung dan menahan sandera. Dalam aksi empat hari penyergapan, sebanyak 72 orang tewas. �Ini bukan soal ya atau tidak. Tapi ketika Anda menerima laporan, tidak selalu akan terjadi,� kata Mutea Iringo, pejabat di Kementerian Dalam Negeri, Sabtu lalu.
Peringatan itu disampaikan oleh Badan Intelijen Negara dalam bentuk laporan situasional kepada anggota kabinet, pemimpin kepolisian, anggota Dewan Penasihat Keamanan Nasional, dan intelijen militer. Menurut laporan itu, Al-Shabab sudah mengincar lokasi-lokasi yang menjadi tujuan para turis dan warga asing di Kenya.
Harian Kenya The Nation menulis, Israel juga telah memperingatkan rencana penyerangan properti milik Israel. Salah satunya, Westgate, yang sebagian sahamnya dimiliki Israel. Laporan tim PBB yang memantau kegiatan Al-Shabab juga menyatakan kelompok itu mulai berpindah ke Kenya setelah melemah di Somalia. Al-Shabab menggaet kelompok lokal al-Hijrah yang telah menunjuk Sheikh Ahmad Imam Ali sebagai pemimpin.
Dalam memuluskan aksinya, menurut tokoh senior militer Kenya, militan telah menyewa sebuah toko beberapa pekan sebelum penyerangan. Toko itu digunakan untuk menimbun senjata dan amunisi di dalam mal. Mereka menggunakan kartu identitas palsu untuk menyewa toko setelah menyuap pejabat pemerintah.
Serangan Al-Shabab adalah balas dendam serangan pasukan Kenya ke Somalia dua tahun lalu. Kelompok ini menggaet militan dari Eropa dan Amerika Serikat. Anggotanya 5.000-8.000 orang. Al-Shabab memiliki pendapatan yang cukup stabil dari pajak pelabuhan, bandara, berbagai produk lokal, serta pajak jihad sebelum pasukan Uni Afrika masuk Somalia. Sebuah laporan PBB pada 2011 menyebutkan, Al-Shabab memiliki pemasukan US$ 70-100 juta.
Pemerintah Kenya menolak berkomentar ihwal laporan peringatan itu. Mereka masih menyelidiki hubungan antara anggota penyerang dan al-Hijrah. Menurut sumber pemerintah, dugaan kuat mualaf etnis Kenya terlibat dalam serangan Westgate. �Kami masih menggelar penyelidikan forensik atas jasad tersangka teroris tewas untuk memastikan identitas mereka,� demikian pernyataan resmi pemerintah Kenya.
SUMBER
Terrorist lagi