Please disable ad-blocker to view this page



SITUS BERITA TERBARU

[Selingan Lagi]Bangun Pembangkit 10 Ribu MW, PLN Butuh Rp 120 Triliun

Tuesday, January 13, 2015

Jakarta, CNN Indonesia -- Demi merealisasikan pembangkit listrik berkapasitas total 10 ribu megawatt (MW) dalam lima tahun ke depan, PT PLN (Persero) butuh dana sekitar Rp 120 triliun. Saat ini, perusahaan listrik pelat merah tersebut baru mengantongi Rp 50 triliun dari lima kreditur asing.

"Kelimanya dari World Bank, ADB, JAICA, dan KfW (Kreditanstalt fur Wiederaufbau)
," ujar Direktur Utama PT PLN Sofyan Basir di Jakarta, Selasa (13/1).

Pada proyek pembangkit berkapasitas 35 ribu MW yang dicanangkan Presiden Joko Widodo, PLN ditugaskan untuk membangun pembangkit dengan kapasitas 10 ribu MW. Adapun sisanya sebesar 25 ribu MW akan dibangun oleh perusahaan listrik swasta atau Independent Power Producer (IPP).

Untuk menutupi kekurangan dana, manajemen PLN tengah menimbang sejumlah opsi pembiayaan. Di antaranya berasal dari tambahan modal dari pemerintah atau biasa dikenal Pernyataan Modal Negara (PMN), serta adanya pembebasan setoran deviden untuk tahun berjalan.

"Untuk (PMN) totalnya belum tahu, tergantung pemerintah beri (berapa). Yang pasti untuk lima tahun itu kira-kira PLN butuh (dana investasi) Rp 110 triliun sampai Rp 120 triliun," katanya.

Racik Skenario Pembiayaan

Direktur PLN Murtaqi Syamsyddin mengatakan, untuk menutupi kekurangan biaya investasi perseroan, manajemen juga tengah menimbang sejumlah skenario pembiayaan. Dua di antaranya terkait rencana penerbitan surat utang atau obligasi serta pinjaman dari sindikasi bank-bank nasional.

Pada akhir 2014 lalu perusahaan listrik pelat merah ini telah berhasil menarik fasilitas pinjaman sebesar Rp 8,5 triliun dari BRI, BNI, BII, dan BCA dengan tenor berkisar 10 tahun. Untuk menutupi kekurangannya, PLN akan menggunakan subsidiary loan agreement (SLA) hingga menambah pinjaman luar negeri.

"Belum diputuskan karena kebutuhan pendanaan harus dihitung secara cermat. Tapi yang pasti PLN lebih menyenangi pendanaan dengan tenor panjang dan rate rendah seperti yang disediakan oleh bank-bank pembangunan seperti ADB, IBRD, KfW dan JICA," kata Murtaqi.

Meski begitu, Sofyan tak menampik jika pembiayaan dari utang luar negeri bakal menekan keuangan PLN. Namun, ia mengklaim PLN akan secara cermat meracik komposisi pembiayaan proyek pembangkit. "Ada tambahan ekuitas dari pemerintah, ada juga laba tahun ini. Itu akan mengurangi DER (debt to equity ratio)," ujar Sofyan.


(ded/ded)


Sumber  

semoga ngga kenapa2 buat proyek pln kali ini , semoga wilayah yg sering padam ngga padam2 lagi

Dikutip dari: http://adf.ly/wCLJY
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive