Please disable ad-blocker to view this page



SITUS BERITA TERBARU

Penetapan calon KAPOLRI, kecerdasan atau kecerobohan?

Tuesday, January 13, 2015
Belakangan ini kita semua disibukkan oleh isu pengangkatan KAPOLRI, sampai2 berita mengenai AirAsia seperti terpinggirkan, padahal seperti yang kita tahu bahwa belum terselesaikannya penemuan korban jenazah dan alasan di balik musibah tersebut. Namun ketika masih diliputi kebingungan, tiba2 saja Presiden Joko Widodo mengusulkan calon tunggal KAPOLRI kepada DPR, yang mana kita tahu, bahwa KAPOLRI yg menjabat sekarang (Jenderal Sutarman), masa akhir jabatannya adalah di akhir tahun 2015.

Saya sebagai orang awam, bertanya-tanya:
* Kenapa begitu tergesa-gesa? suasana lg berduka, tidakkah lebih bijak presiden menunggu dahulu sampai kasus air asia selesai? apalagi tidak ada situasi/kondisi yang mendesak atau gawat darurat untuk mengganti KAPOLRI.
* Kenapa calon tunggal?
* Kenapa, apabila presiden mengetahui bahwa calon KAPOLRI yang diusungnya distabilo merah, beliau tetap bersikeras mengirim surat kepada DPR atas pengusulan tersebut? dan presiden jg mengetahui isu-isu tak sedap yang dialami oleh calon tunggal tersebut yang pasti akan mengundang kontra di masyarakat.

Keganjilan-keganjilan tersebut menimbulkan tanda tanya yang besar, apakah presiden (yang terkenal akan usahanya mempertahankan image yang baik dimata masyarakat, atau yang biasa disebut dengan pencitraan) sebegitu cerobohnya, dengan tetap menyodorkan nama yang sudah diketahui publik akan isu miring, dan dicap buruk oleh lembaga kredibel seperti PPATK dan KPK. Seolah-olah ada unsur kesengajaan dibawah tekanan politik, untuk memilih calon tunggal tersebut.

Ketika isu ini dimunculkan, kita bisa melihat reaksi-reaksi yang ditunjukkan baik partai pengusung, maupun partai non pengusung. Partai seperti NASDEM dan PDIP, dengan tegas mengatakan bahwa itu adalah hak prerogatif presiden, dan untuk itu tidak perlu ada intervensi dr KPK maupun PPATK. Partai Demokrat membandingkan penunjukkan KAPOLRI oleh pemerintahan terdahulu dengan melibatkan KPK.

Pertanyaan saya adalah (sebagai orang awam), apakah Presiden sebegitu butanya tidak mengantisipasi bahwa hal ini akan terjadi? dan apakah ada suatu unsur kesengajaan dibalik ini semua? seperti yang dikatakan oleh beberapa sumber yang mengatakan bahwa ini adalah strategi cerdas jokowi dalam melawan tekanan politik.

Saya tidak tahu dibalik ini semua, karena saya bukan Tuhan yang bisa melihat segala sesuatunya, namun jujur saya bisa merasakan keanehan dan kejanggalan dibalik keputusan tersebut.

Mengenai hubungan Jokowi dan PDIP, saya rasa mereka tidak bisa dipisahkan begitu saja, Jokowi adalah anggota PDIP yang diamanatkan menjadi presiden, bukan sebagai orang non parpol trus diusung oleh PDIP. Bagaimanapun bersihnya jokowi, pengaruh parpol pasti ada, termasuk alasan dibalik pencalonan Komjen BG sebagai calon kapolri.

Pertanyaan lain adalah, apabila benar ini adalah kecerdasan Jokowi semata dan strateginya menolak tekanan politik dari manapun, maka bisa dipastikan beberapa waktu kedepan akan ada gesekan dari parpol pendukungnya, karena jelas isu ini akan membawa serta nama ketua umum PDIP, dan apakah yang akan terjadi kedepannya? mari kita simak, namun usul saya untuk Presiden dan awak media, jangan mengesampingkan musibah AirAsia dikarenakan masalah KAPOLRI ini.

Salam

Dikutip dari: http://adf.ly/wCYff
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive