
Keputusan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang menyatakan penerbangan AirAsia QZ 8501 rute Surabaya-Singapura ilegal karena menyalahi waktu izin terbang dinilai terlalu dini dan ceroboh. Hal itu justru bisa membuat negara lain menilai Pemerintah Indonesia tidak becus dalam memberi izin ke perusahaan penerbangan.
Pakar penerbangan dari Universitas Negeri Airlangga (UNAIR) Surabaya, Adi Riyadi, menjelaskan, hal itu dikarenakan dalam konteks hukum internasional perjalanan udara lintas negara merupakan kesepakatan kedua negara.
"Kalau sampai Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan itu perjalanan ilegal, saya justru khawatir. Dari pihak Singapura bisa saja menuduh bahwa Indonesia memberikan izin bodong," kata Adi, Kamis (8/1/2015).
Menurutnya, apabila Singapura benar-benar menuding Indonesia memberi izin penerbangan bodong, bukan tak mungkin negara lain mengikuti. Hal itu justru berdampak pada perusahaan penerbangan Indonesia, dan perusahaan jasa perjalanan akan merugi.
Dia menjelaskan, pihak yang berhak memberi izin terbang lintas negara adalah Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub. Sementara yang mengetahui dan yang dapat mengubah jadwal slot time itu adalah Indonesia Slot Coordinator (ISC) yang merupakan kepanjangan tangan dari pemerintah karena keberadaannya di bandara.
"Nah, dari sini saya kembali katakan, sangat tidak mungkin kalau pemerintah tidak tahu ada penerbangan atau tidak ada izin. Pemerintah pasti tahu dan pasti ada ijin. Udara ruang tertutup, apakah ada lintasan peswat lain atau tidak, pasti ISC sudah tahu," terangnya.
Sehingga, sambungnya, pemerintah dalam hal ini Kemenhub sebaiknya tidak terburu-buru memberikan pernyataan tentang perjalanan ilegal. Sebaiknya menunggu hasil investigasi lebih dulu.
Dugaan PT Indonesia AirAsia menyalahi waktu terbang terungkap setelah pesawat QZ 8501 rute Surabaya-Singapura jatuh di perairan Kalimantan pada Minggu 28 Desember 2014. Pesawat itu membawa 155 penumpang dan tujuh kru.
Sementara berdasarkan surat Dirjen Perhubungan Udara tertanggal 24 Oktober 2014 perihal izin terbang luar negeri periode winter 2014/2015 rute Surabaya-Singapura (PP) yang diberikan kepada AirAsia adalah Senin, Selasa, Kamis, dan Sabtu.
sumber (news.okezone.com)
Dikutip dari: http://adf.ly/w8Z9T


