Keluarga Penumpang Menolak Tawaran Bantuan Rp 300 Juta dari AirAsia
Maskapai AirAsia dan keluarga penumpang bertemu beberapa kali di Surabaya. Mereka membahas berbagai hal. Salah satunya soal bantuan dana Rp 300 juta. Karena khawatir, keluarga penumpang menolak.
"Dana itu tidak jelas dalam hal apa. Hanya disebut bantuan. Dana asuransi atau bukan, kami tidak tahu. Sebagian besar keluarga penumpang menolak," kata Franky Chandra kepada detikcom, Senin (5/1/2015).
Franky merupakan kakak Gani Chandra, salah satu penumpang AirAsia QZ8501 yang hingga kini belum diketahui nasibnya. Menurut Franky, pertemuan dengan AirAsia digelar beberapa kali di sela proses pencarian korban dan evakuasi.
"Kami tetap menolak jika belum jelas. Perjanjiannya tidak kuat dan perlu direvisi," tandas pria asal Surabaya ini.
Maskapai AirAsia dan keluarga penumpang bertemu beberapa kali di Surabaya. Mereka membahas berbagai hal. Salah satunya soal bantuan dana Rp 300 juta. Karena khawatir, keluarga penumpang menolak.
"Dana itu tidak jelas dalam hal apa. Hanya disebut bantuan. Dana asuransi atau bukan, kami tidak tahu. Sebagian besar keluarga penumpang menolak," kata Franky Chandra kepada detikcom, Senin (5/1/2015).
Franky merupakan kakak Gani Chandra, salah satu penumpang AirAsia QZ8501 yang hingga kini belum diketahui nasibnya. Menurut Franky, pertemuan dengan AirAsia digelar beberapa kali di sela proses pencarian korban dan evakuasi.
"Kami tetap menolak jika belum jelas. Perjanjiannya tidak kuat dan perlu direvisi," tandas pria asal Surabaya ini.
Meski demikian, Franky tidak mempermasalahkan jika ada keluarga penumpang menerima dana tersebut. Dia dan beberapa penumpang lain tidak akan menerima sebelum ada penjelasan lebih lanjut. Surat itu masih dikaji ahli hukum yang disodorkan Wali Kota Tri Rismaharini dalam pertemuan.
Saat dikonfirmasi, Risma membenarkan adanya surat dana bantuan dana dari AirAsia. Ia meminta ahli hukum untuk menelitinya. "Memang ada (surat perjanjian), tapi masih dikaji Prof Budi (ahli hukum Unair)," kata Risma di RS Bhayangkara Polda Jatim, Surabaya, Senin (5/1) siang.
Pihak AirAsia belum dikonfirmasi terkait hal ini. Communications AirAsia Indonesia, Malinda Yasmin, tidak mengangkat ponsel saat dihubungi. SMS yang dikirim detikcom belum dibalas.
sumber : http://news.detik.com/read/2015/01/0...?991104topnews
dasar maskapai sampah mau lari dari tanggung jawab loe
berdasarkan Permenhub No.PM 77/Tahun 2011 itu minimal 1,25 milyar bukan 300 juta
Dikutip dari: http://adf.ly/vsxyf


