
[JAMBI] Pelabuhan laut Ujung Jabung di kawasan pantai timur Jambi, Kabupaten Muarasabak, Provinsi Jambi akan diperjuangkan masuk ke dalam jalur tol laut Indonesia.
Masuknya pelabuhan yang baru dibangun itu dalam pengembangan tol laut yang digagas Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menghidupkan ekonomi dan perdagangan Provinsi Jambi.
Bahkan dengan masuknya pelabuhan Ujung Jabug ke dalam jalur tol laut Indonesia, pelabuhan tersebut bisa menjadi pintu gerbang ekonomi baru Indonesia di Sumatera.
Demikian dikatakan Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-58 Provinsi Jambi di gedung DPRD Provinsi Jambi, Selasa (6/1).
Menurut Gubernur Jambi, pelabuhan laut Ujung Jabung Jambi memiliki potensi menjadi penggerak ekonomi dan perdagangan Indonesia di wilayah Sumatera karena pelabuhan tersebut sudah masuk dalam Masterplan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)di era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Karena itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanjungjabung Timur kini terus berjuang mengupayakan dana pembangunan pelabuhan tersebut.
"Saya juga mengharapkan anggota DPRD Provinsi Jambi, anggota DPR dan DPD RI, khususunya asal jambi mendukung langkah-langkah strategis Pemprov Jambi memasukkan Ujung Jabung ke pengembangan tol laut Presiden Joko Widodo. Pengembangan pelabuhan dan juga kawasan ekonomi Ujung Jabung sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi Jambi,"katanya.
Sudah Dibangun
Gubernur Jambi mengatakan, pelabuhan laut Ujung Jabung sudah mulai dibangun ditandai dengan peletakan batu pertama pada 20 November 2014.
Peletakan batu pertama dilakukan Direktur Pelabuhan dan Pengerukan Laut, Direktorat Jenderal PerhubunganLaut, Kementerian Perhubungan, Adolf R Tambunan.
Pelabuhan itu dibangun secara bertahap (multi years)dengan total biaya Rp 4,5 triliun. Untuk tahap pertama tahun 2015, dana pembangunan pelabuhan itu sudah disiapkan sekitar Rp 40 miliar.
Dana tersebut bersumber dari APBD Provinsi Jambi. Sedangkan bantuan pembangunan pelabuhan itu dari Pemerintah Pusat (APBN) masih terus diperjuangkan.
Dikatakan, untuk mendukung akses dari sentra – sentra produksi pertanian ke pelabuhan Ujung Jabung, Pemprov Jambi akan membangun 43,35 km jembatan dengan dana Rp 1,5 triliun.
Selain itu dibangun juga di lokasi pelabuhan pusat industri untuk seluruh komitas andalan Jambi. Di antaranya pusat industri sawit, karet, batu bara, perikanan dan sebagainya.
Menurut Gubernur Jambi, kehadiran pelabuhan Ujung Jabung sebagai pintu gerbang ekspor Provinsi Jambi akan mampu mengatasi kerugian para pengusaha agroindustri di Jambi selama ini.
Ekspor hasil agroindustri Jambi melalui pelabuhan Ujung Jabung bisa mengurangi ongkos angkut, sehingga pengusaha bisa mengurangi pengeluaran untuk ongkos angkut.
Selama ini,lanjut Gubernur Jambi, para pengusaha sawit Jambi merugi rata-rata Rp 350 miliar/tahun akibat mahalnya ongkos angkut produksi ke pelabuhan ekspor. Produk sawit Jambi biasanya diekspor ke luar negeri melalui pelabuhan Sumatera Selatan dan Sumatera Barat.
"Ongkos angkut produk sawit tersebut ke pelabuhan daerah luar tersebutlah yang sangat merugikan. Petani dan pengusaha rugi rata-rata Rp 200/kg untuk ongkos angkut sawit dan minyak sawit ke luar daerah Jambi,"katanya.
Gubernur Jambi mengatakan, Jambi hingga kini belum memiliki pelabuhan utama. Pelabuhan di Jambi saat ini sebanyak 14 unit.
Pelabuhan tersebut hanya pelabuhan pengumpul sebanyak 10 unit dan pelabuhan pengumpan sebanyak 4 unit. Jadi pelabuhan utamanya ialah Ujung Jabung yang sedang dibangun saat ini. [141/L-8]
-
sumber: http://sp.beritasatu.com/home/pelabu...ndonesia/74190
-
Jambi ini jarang masuk tv, pantai2nya jg gk ada yg terkenal.
Jambi, bangunlah !
Dikutip dari: http://adf.ly/vxNzI


