Please disable ad-blocker to view this page



SITUS BERITA TERBARU

SBY :"TOLAK NASIONALISASI ASET ASING..!" IBAS DUKUNG MERTUA...

Monday, June 2, 2014
Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono, menilai pasangan Prabowo Subianto - Hatta Rajasa (Prabowo-Hatta) yang bisa menterjemahkan kelanjutan program pembangunan yang selama ini dilakukan pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Jadi kalau ada yang mampu menterjemahkan kelanjutan pembangunan yang selama ini dilakukan pemerintahan Presiden SBY, berarti itu segaris dengan Partai Demokrat," kata Ibas, sapaan akrabnya, Senin (2/6/2014).

Menurut Ibas, penilaian tersebut bukan karena sosok Hatta Rajasa yang tidak lain adalah ayah dari istrinya, Siti Rubi Aliya.

"Bukan karena Pak Hatta karena orang tua saya saja. Tetapi memang pasangan Pak Prabowo dan Pak Hatta benar-benar mencintai program Pak SBY yang sudah berjalan baik untuk diteruskan dan ditingkatkan," tandasnya.

"Kami tetap menunggu keputusan akhir dan kami ucapkan terima kasih dan bersyukur kepada pasangan Prabowo-Hatta yang hadir dalam forum dialog yang digelar Partai Demokrat," katanya.
sUMBER bERITA

SBY TOLAKK NASIONALISASI ASET

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang sekaligus Ketua Umum Partai Demokrat memastikan tidak akan mendukung dan memilih calon presiden yang memberikan janji-janji muluk yang justru akan membahayakan bagi kehidupan bangsa Indonesia.

Menurut SBY, rakyat akan senang bila yang dijanjikan calon presiden itu membawa manfaat yang nyata bagi masyarakat. Tapi dia melihat ada janji-janji capres yang dirasa sangat membahayakan.

"Saya ambil contoh, kalau kita dengar janji-janji kampanye selama ini, menurut saya ada yang berbahaya. Misalnya, kalau 'kalau saya jadi presiden semua aset asing akan saya nasionalisasi, kita ambil alih," kata SBY saat wawancara dengan Suara Demokrat yang diunggah di YouTube, Rabu 7 Mei 2014.

Dijelaskan SBY, masyarakat yang mendengar retorika seperti itu sebagian akan bilang 'wah ini hebat, pemimpin berani, pemimpin tegas, nasionalismenya tinggi'.

"Tetapi kalau yang bersangkutan menjadi presiden, semua aset dinasionalisai yang perjanjiannya sudah sejak era Bung Karno, Pak Harto hingga sekarang ini, maka hari ini dilakukan nasionalisasi, besok kita dituntut di pengadilan kita bisa kalah. Kalahnya akan memporak-porandakan perekenomian kita," katanya.

Karena itu menurut SBY, dampaknya akan sangat dasyat. Karena itu menurutnya, bila ada seorang capres yang bersikukuh bahwa akan melaksanakan menasionalisasi semua aset asing di Indonesia ini dia dengan tegas tidak akan memilihnya.

"Saya tidak akan mendukungnya. karena saya tahu risikonya karena itu akan membawa malapetaka bagi perekonomian kita," katanya.
sUMBER BERITA

...Menantu yang tidak bisa lepas dari kungkungan mertua...
.. baru saja SBY menyatakan tidak setuju dengan nasionalisasi aset..,
sekarang anaknya bilang satu visi..
Analisa selalu tepatt.. DEMO dan PAN bagai kepala dan ekor..
tinggal gantian saja sapa yang jadi kepala dan sapa yg jadi ekor.
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive