
Dikutip dari CNET, Rabu, 4 Juni 2014, larangan itu ditetapkan oleh Perdana Menteri Andre Nzapayeke. Perintah ini juga telah disampaikan oleh Kementerian Telekomunikasi di Republik Afrika Tengah untuk melakukan pemblokiran secara resmi.
"Penggunaan SMS atau pesan teks oleh seluruh pelanggan telepon seluler ditangguhkan sejak Senin, 2 Juni 2014," kata kementerian itu dalam sebuah surat kepada operator seluler di negara itu.
Larangan ini muncul setelah beberapa hari aksi protes dilakukan di ibu kota Bangui. Selama protes berlangsung, aktivis mengatur pemogokan umum melalu pesan teks. Kementerian Komunikasi menilai SMS sekarang dianggap sebagai ancaman keamanan di negara itu.
Ketika pengguna mencoba untuk berkirim SMS, mereka akan mendapat balasan dari operator, "SMS tidak diperbolehkan".
Sejauh ini, belum jelas kapan pemerintah akan mengangkat penangguhan ini. Seorang sumber mengatakan mungkin larangan ber-SMS ini akan diberlakukan selama beberapa hari.
Sumber


