
"Jalan tersebut membelah hutan dan rawa di Kongo," kata perwira penerangan Konga XX-J/Monusco, Kapten Laut Dimas Apriyanto, dalam rilis resminya, Ahad, 22 Desember 2013.
Jalan yang sebelumnya rusak parah, berlubang, bergelombang, hingga berlumpur, kini rata dan halus seperti jalan bebas hambatan. Butuh waktu satu tahun bagi prajurit TNI pimpinan Letnan Kolonel Irfan Siddiq untuk menggarap jalan ini.
Jalan baru ini sudah diserahterimakan ke pemerintah setempat, kemarin. Bertempat di Aula Sudirman, Bumi Nusantara Camp, Dungu-Kongo, hadir pejabat sementara Head of Office MONUSCO Leonidas Nkingiye dan Kepala Administrasi Otoritas Lokal Dungu Christopher Ikando.
Sebelum acara serah-terima, mereka terlebih dahulu melakukan inspeksi yang diikuti beberapa pejabat sipil PBB. Inspeksi dimulai dari titik awal atau KM 0--tempat dimulainya pekerjaan perbaikan jalan di Dungu--dan berakhir pada KM 40 di Ngilima.
Pemerintah lokal Kongo pun berterima kasih kepada prajurit TNI. Jalan baru ini telah membuka akses warga yang selama ini terisolasi. Dulu, sebelum diperbaiki, warga membutuhkan waktu 4-5 jam untuk bepergian dari Dungu ke Ngilima. "Sekarang jarak tempuh ke dua kota hanya 1,5 jam."
Hal ini diyakini TNI menimbulkan implikasi positif pada kelancaran mobilitas barang dan jasa antar-kedua daerah. Dengan demikian, laju pembangunan dan perekonomian masyarakat pun meningkat. Selain itu, stabilitas keamanan di daerah tersebut dapat semakin terjamin karena patroli keamanan dapat berjalan secara rutin, tanpa hambatan. Menurut TNI, jalan Dungu-Ngilima merupakan daerah basis pergerakan pemberontak LRA (Lord Resistance Army) yang sering membuat kekacauan.
SUMBER
Wiiss hebat juga TNI


