itoday � Seluruh elemen bangsa harus bersatu menuntut proses hukum bagi penyair Sitok Srengenge, yang telah memperkosa mahasiswi. �Salihara� juga harus ditutup, karena telah menjadi tempat prostitusi terselubung.
Seruan itu disampaikan Pimpinan Taruna Muslim, Alfian Tanjung, kepada itoday (01/11) menanggapi aksi pelecehan seksual yang dilakukan Sitok Srengenge. �Seluruh elemen bangsa harus bersatu menyeret Sitok ke meja hijau. Tutup juga Salihara, komunitas tempat prostitusi,� tegas Alfian.
Menurut Alfian, ideologi Salihara dan juga pemimpin Tempo Group melegalkan perzinahan.�Lihat saja kasus Sitok, Tempo memberitakannya sebagai perbuatan �suka sama suka� agar pelaku tidak terjerat hukum,� ungkap Alfian.
Alfian menegaskan, kelompok pendukung Sitok yang tergabung di Komunitas Salihara dan Komunitas Utan Kayu telah melegalkan perzinahan. �Sudah menjadi rahasia umum Utan Kayu, dan Salihara menjadi tempat mabuk-mabukan dan perzinahan,� tuding Alfian.
Terkait pelecehan seksual Sitok, menurut Alfian, aktivis perempuan yang biasa bersuara keras, kali ini tidak bereaksi. �Mana suara Djenar Mahesa Ayu, yang mengklaim sebagai pembela perempuan. Mana protes mereka? Mereka munafik. Goenawan Muhammad sendiri diam seribu bahasa,� kecam Alfian.
Reporter: Achsin
sumber
Ya wajarlah, sesama teman harus saling melindungi. Kan Salihara (tempat SS bernaung), Tempo, Komunitas Utan Kayu, JIL, itu masih satu grup. Jadi terntunya ada rasa kebersamaan untuk saling melindungi.
![[imagetag]](http://kaskus.co.id/images/smilies/kisss.gif)


