Pemerintah Jepang menyetujui anggaran belanja terbesar dalam sejarah negara tersebut, yaitu 95,88 triliun yen atau 922 miliar dollar AS (sekitar Rp 11.000 triliun) untuk tahun depan.
Jika dibandingkan dengan anggaran belanja Indonesia yang tahun depan dipatok Rp 1.842,5 triliun, belanja Pemerintah Jepang itu 6 kali lebih besar.
Anggaran Jepang tersebut mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tahun ini yang mencapai 92,61 triliun yen. Melejitnya jumlah anggaran belanja itu tersebut salah satunya didorong oleh naiknya belanja pertahanan.
Jepang berani menaikkan belanja sebesar itu lantaran negara tersebut sebelumnya telah menaikkan pajak penjualan dari 5 persen menjadi 8 persen. Meski anggaran pertahanan melonjak, namun sebagian besar belanja pemerintah negara tersebut dialokasikan untuk biaya medis dan jaminan sosial.
Meski anggaran belanja membesar, namun pemerintah negara tersebut memproyeksikan defisit akan semakin mengecil, yakni sebesar 5,2 triliun yen menjadi 18 triliun.
Pemerintah Jepang berambisi anggaran pendapatan dan belanja bakal surplus pada 2020, walaupun sebagian besar analis memperkirakan target itu tak tercapai.
Sejalan dengan kebijakan pertahanan yang diumumkan pekan lalu, besarnya anggaran ke sektor tersebut juga berkaitan dengan upaya Jepang melindungi wilayah-wilayah yang terpencil seiring dengan naiknya ektegangan dengan China.
Hingga tahun ini, anggaran pertahanan Jepang mengecil. Hal ini berkebalikan dengan bujet militer China yang makin membesar dari tahun ke tahun.
SUMBER
benar-benar angka yang fantastis
