Sumber : http://m.pesatnews.com/read/2013/12/...ap-antek-asing
Dominasi Asing terhadap kebijakan di negeri ini sudah berjalan puluhan tahun. Sehingga meski Indonesia telah merdeka sejak 1945, namun penjajahan dalam bentuk ekonomi masih melekat dan semakin menggurita di negeri ini. Kekayaan sumber daya alam (SDA) negeri ini yang seharusnya menjadi berkah justru menjadi bencana tak berakhir bagi rakyat lingkar tambang khususnya dan rakyat di Indonesia pada umumnya.
UU No. 4 Tahun 2009 yang mensyaratkan adanya hilirisasi terhadap industri tambang di tanah air menegaskan bahwa pencurian besar-besaran kekayaan alam Indonesia harus diakhiri lewat pelarangan ekspor mineral mentah per 12 Januari 2014. Lima tahun sejak UU dibuat, para perampok kekayaan alam itu masih diberi kesempatan untuk membangun smelter sebagai bagian dari kebijakan hilirisasi. Namun ternyata hingga detik ini, kebijakan tersebut justru dipersalahkan oleh sebagian kelompok yang menurut hemat kami Pro asing dan Neolib.
Langkah Tokoh Nasional Prof Mahfud MD yang dengan terang-terangan mengeluarkan pendapat hukumnya agar pemerintah menunda pelaksanaan larangan ekspor mineral mentah yang merupakan perwujudan dari UU Minerba tersebut jelas bertentangan dengan UU No. 4 Tahun 2009 yang seharusnya dijunjung tinggi oleh bangsa Indonesia.
Untuk itu, Front Aksi Mahasiswa Palembang Anti Neolib melalui Humasnya, Fikri Rahmatullah, menyatakan menentang kedatangan Mahfud MD ke kampus Unsri dengan alasan apapun. �Karena kami melihat sikap Mahfud MD tersebut sudah pro asing dan menguntungkan bagi segelintir perampok kekayaan alam di negeri ini seperti Freeport dan Newmont. Aksi kedua penjarah kekayaan alam yang memegang kuasa Kontrak Karya selama puluhan tahun di Republik jelas merugikan negara, rakyat dan bangsa ini secara materiil maupun imateriil,� tegasnya, Sabtu (21/12/2013).
�Sebagai penegasan atas sikap kami, maka kami akan menggelar aksi serentak penolakan Mahfud mulai dari Bandara hingga lokasi kedatangan dan pemasangan spanduk penolakan kehadiran Mahfud MD di Kampus Pasca Sarjana UNSRI Palembang selama dua hari berturut-turut, Minggu dan Senin, 22-23 Desember 2013,� tandas Fikri dalam rilisnya melalui email antineolib@mail.com. [*]
Semakin menarik nih kasus tambang ini.... Hmmmm siapa yg untung ya?
Dominasi Asing terhadap kebijakan di negeri ini sudah berjalan puluhan tahun. Sehingga meski Indonesia telah merdeka sejak 1945, namun penjajahan dalam bentuk ekonomi masih melekat dan semakin menggurita di negeri ini. Kekayaan sumber daya alam (SDA) negeri ini yang seharusnya menjadi berkah justru menjadi bencana tak berakhir bagi rakyat lingkar tambang khususnya dan rakyat di Indonesia pada umumnya.
UU No. 4 Tahun 2009 yang mensyaratkan adanya hilirisasi terhadap industri tambang di tanah air menegaskan bahwa pencurian besar-besaran kekayaan alam Indonesia harus diakhiri lewat pelarangan ekspor mineral mentah per 12 Januari 2014. Lima tahun sejak UU dibuat, para perampok kekayaan alam itu masih diberi kesempatan untuk membangun smelter sebagai bagian dari kebijakan hilirisasi. Namun ternyata hingga detik ini, kebijakan tersebut justru dipersalahkan oleh sebagian kelompok yang menurut hemat kami Pro asing dan Neolib.
Langkah Tokoh Nasional Prof Mahfud MD yang dengan terang-terangan mengeluarkan pendapat hukumnya agar pemerintah menunda pelaksanaan larangan ekspor mineral mentah yang merupakan perwujudan dari UU Minerba tersebut jelas bertentangan dengan UU No. 4 Tahun 2009 yang seharusnya dijunjung tinggi oleh bangsa Indonesia.
Untuk itu, Front Aksi Mahasiswa Palembang Anti Neolib melalui Humasnya, Fikri Rahmatullah, menyatakan menentang kedatangan Mahfud MD ke kampus Unsri dengan alasan apapun. �Karena kami melihat sikap Mahfud MD tersebut sudah pro asing dan menguntungkan bagi segelintir perampok kekayaan alam di negeri ini seperti Freeport dan Newmont. Aksi kedua penjarah kekayaan alam yang memegang kuasa Kontrak Karya selama puluhan tahun di Republik jelas merugikan negara, rakyat dan bangsa ini secara materiil maupun imateriil,� tegasnya, Sabtu (21/12/2013).
�Sebagai penegasan atas sikap kami, maka kami akan menggelar aksi serentak penolakan Mahfud mulai dari Bandara hingga lokasi kedatangan dan pemasangan spanduk penolakan kehadiran Mahfud MD di Kampus Pasca Sarjana UNSRI Palembang selama dua hari berturut-turut, Minggu dan Senin, 22-23 Desember 2013,� tandas Fikri dalam rilisnya melalui email antineolib@mail.com. [*]
Semakin menarik nih kasus tambang ini.... Hmmmm siapa yg untung ya?
