SITUS BERITA TERBARU

“Perampokan Bank” Jelang Pemilu 2014?

Thursday, December 5, 2013
Quote:

KPK: Korupsi Century Berhubungan Pemilu 2009

JAKARTA - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bambang Widjojanto mengungkap fakta menarik soal korelasi antara kasus-kasus tindak pidana korupsi sektor perbankan dengan Pemilihan Umum (Pemilu) yang diamati sejak 1998. Meski tidak berani mengklaim fakta ini sebagai sebuah hipotesa, bahwa kejahatan perbankan dijadikan salah satu sumber pendanaan pesta demokrasi lima tahunan, setidaknya Bambang Widjojanto menyebut fakta itu sedang dikaji KPK untuk melihat modus sama yang akan terjadi pada Pemilu 2014.

Dikatakannya, siklus perampasan aset-aset negara di sektor keuangan bisa dilihat dari kasus tahun 1998 untuk Pemilu 1999, yakni bailout BLBI (Bantuan Lukuiditas Bank Indonesia) sebesar Rp 150 triliun. Pada 2004 dan 2005, ada kredit fiktif di tiga atau empat bank.

"Tahun 2008 (untuk Pemilu 2009) itu ada kasus Century. 2014 dan 2015, kira-kira ada apa nih di sektor bank? Coba anda ngendus-ngendus di situ. Ada enggak?," kata Bambang Widjojanto di Senayan, Jakarta, Senin (2/12).

Saat ditanya kenapa sektor perbankan yang jadi bancaan untuk pendanaan pemilu? Menurutnya alumnus Universitas Jayabaya itu, di perbankan kapitalisasi uangnya luar biasa. Bahkan, kalau publik mecermati tindakan KPK sekarang ini, pebankan jadi salah satu fokus garapan KPK di samping beberapa sektor lain.

"Pertama di perbankan, kedua di bantuan sosial, diimportasi-importasi, termasuk di sektor-sektor mineral. Kapitalisasi uangnya itu cukup besar. Blok-blok minyak itu, nilainya lebih dari Rp 100 triliun. Dapat satu sampai 10 persennya saja sudah berapa triliun," tutur salah seorang pendiri Kontras itu.

Namun saat ditanya siapa saja pemain sektor perbankan yang bisa dijerat pidana, BW berkelit dengan mengatakan tidak bisa membicarakannya secara terbuka. Tapi setelah didesak, dia pun menyebutkan prediksinya. "Orang-orang yang bermain di sektor perbankan. (Eksekutif) Ada. Ada juga yang nasabah. Ada juga yang punya akses di perbankan. Kira-kira itu dan itu kita sedang buat ketentuan umum," jelasnya.

Hanya saja mantan pengacara itu menyayangkan media dan publik kurang memperhatikan siklus terjadinya kejahatan perbankan jelang pemilu. Sebab, KPK sendiri saat ini tengah melakukan kajian karena siklus tersebut sudah terjadi di tiga periode pemilu. "Pertanyaannya, apakah 2014 ke depan itu ada?

Diakuinya, untuk kejahatan korupsi di sektor bantuan sosial dan minerba, KPK sudah melakukan upaya pencegahan, tapi di perbankan belum dilakukan karena kasus per kasus terkait kejahatan perbankan untuk pendanaan pemilu masih dipelajari. Misalnya kasus BLBI ada dalam penuntutan. Status Century sedang dipelajari di penyelidikan ke tahap penyidikan.

"Yang kedua, mempelajari modus. Modusnya itu bagaimana sih? Sekarang kita sedang melihat, apakah ada proyek-proyek tertentu di sektor perbankan yang menjadi kebijakan dari pemerintah yang potensial bermasalah. Yang jelas, sekarang sedang mencoba mengkaji itu," tandasnya.

Nah, saat ditanya apakah dari ketiga kasus itu bisa dijadikan hipotesa, BW mengaku tak berani menyimpulkan. "Saya agak ngeri di bilang hipotesis. Saya bilang fakta saja deh. Fakta itu kan mudah-mudahan tidak terjadi (di Pemilu 2014). Itu tadi fakta yang saya kemukakan empirikal fakta. Anda bisa cek itu," tandas mantan dosen Trisakti itu. (Fat/jpnn)



Sumber: http://www.jpnn.com/read/2013/12/02/...n-Pemilu-2009-

Jelang Pemilu 2014, masyarakat diharapkan lebih waspada. Pasalnya beberapa modus akan 'dihalalkan' demi kesuksesan acara tersebut. Modus perampokan bank atau membuat bank menjadi bankrut yang ujung-ujungnya menguras uang rakyat juga adalah cara yang biasa terjadi menjelang Pemilu.
Apakah cukup sampai disitu? Atau Pemilu 2014 ini pun akan diwarnai dengan kasus dan modus yang serupa?
Mungkin ada benarnya kalau masyarakat Indonesia terlalu pemilih. Namun sayang, seringnya salah pilih. Kebanyakan mereka memilih hanya karena popularitas dan isi tasnya saja. Maka tak heran kalau seorang caleg mengadakan kampanye besar-besaran, mengadakan berbagai event, dan pastinya memajang wajah mereka di Baliho jalan, berbagai poster stiker bahkan spanduk yang terkadang menutupi rambu-rambu jalan.
Di Pemilu 2014 ini masyarakat harus lebih kritis lagi terhadap calegnya, dan tentu saja tetap mengantisipasi kejadian-kejadian menjelang Pemilu 2014. Hati-hati, selama ini masyarakat terlalu terlena dengan pengalihan isu yang ada disekitar dan tak menyadari bahaya ada di depan mata mereka. Bukan hanya perampokan bank, namun bisa saja mengincar harta benda anda. Kasus ilegal apapun bisa saja terjadi Jelang Pemilu 2014. Waspadalah!
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive