Jumat, 13 Desember 2013 | 11:04 WIB
Presiden Barack Obama terlihat dalam kamera telepon dalam sebuah acara di Phoenix, Arizona. | AP
![[imagetag]](http://assets.kompas.com/data/photo/2013/12/13/1103503Obama12780x390.jpg)
WASHINGTON, KOMPAS.COM � Produsen telepon seluler BlackBerry yang sedang mengalami kesulitan keuangan paling tidak masih memiliki satu pelanggan sangat setia, Presiden Amerika Serikat Barack Obama.
Dalam sebuah pertemuan dengan kelompok anak muda, Rabu (4/12/2013), untuk mempromosikan undang-undang kesehatan yang diusulkannya, Obama mengatakan ia tidak diperbolehkan menggunakan ponsel pintar Apple, iPhone, karena �alasan keamanan� meski ia masih menggunakan komputer tablet Apple, iPad.
Presiden Barack Obama terlihat dalam kamera telepon dalam sebuah acara di Phoenix, Arizona. | AP
![[imagetag]](http://assets.kompas.com/data/photo/2013/12/13/1103503Obama12780x390.jpg)
WASHINGTON, KOMPAS.COM � Produsen telepon seluler BlackBerry yang sedang mengalami kesulitan keuangan paling tidak masih memiliki satu pelanggan sangat setia, Presiden Amerika Serikat Barack Obama.
Dalam sebuah pertemuan dengan kelompok anak muda, Rabu (4/12/2013), untuk mempromosikan undang-undang kesehatan yang diusulkannya, Obama mengatakan ia tidak diperbolehkan menggunakan ponsel pintar Apple, iPhone, karena �alasan keamanan� meski ia masih menggunakan komputer tablet Apple, iPad.
Apple merupakan salah satu dari beberapa perusahaan teknologi yang telah memberikan Badan Keamanan Nasional (NSA) akses langsung terhadap server yang berisi data pelanggan, menurut pengakuan dari mantan kontraktor NSA, Edward Snowden. Perusahaan-perusahaan tersebut telah menyangkal laporan itu.
Obama berkeras memegang sendiri BlackBerry-nya setelah menjadi presiden pada 2009, meski ia mengatakan bahwa hanya 10 orang yang memiliki alamat surat elektronik pribadinya. Baik George W Bush maupun Bill Clinton tidak menggunakan surat elektronik dalam masa jabatan mereka.
BlackBerry, sebuah perusahaan Kanada yang sebelumnya dikenal sebagai Research In Motion Ltd, menciptakan konsep surat elektronik berjalan, tetapi kehilangan cengkeramannya di pasar saat para pesaing muncul dengan alat-alat yang lebih mudah dipakai, seperti iPhone dari Apple dan telepon-telepon yang menggunakan sistem perangkat lunak Google, Android .
Perusahaan tersebut baru-baru ini menghentikan rencana untuk dijual dan mencoba babak baru dengan memfokuskan diri pada klien-klien perusahaan besar dan pemerintah.
Sumber : VOAINDONESIA, Reuters
sumber


