
Kairo - KBRI Kairo selalu siap tanggap bagi perlindungan warga negaranya. Aneka langkah darurat siap diaplikasikan manakala keadaan memburuk. Untuk sementara waktu, WNI di Tanah Air diminta menunda kunjungannya ke Mesir.
Kondisi di Kairo dan kota-kota besar di Mesir akhir-akhir ini memang semakin membaik, meskipun belum sepenuhnya pulih. Agenda politik, seperti referendum konstitusi dalam waktu dekat, dapat berpengaruh terhadap situasi politik dan keamanan dalam negeri.
Untuk mengantisipasi perubahan keadaan dalam negeri sejak Revolusi 30 Juni lalu dalam kaitannya dengan upaya-upaya perlindungan WNI di Mesir, KBRI telah menyiapkan langkah-langkah darurat bila keadaan tiba-tiba memburuk. Di sisi lain, KBRI juga terus memantau dan mengimbau masyarakat Indonesia yang berada di Mesir untuk tetap tenang dan mengikuti imbauan yang disampaikan oleh KBRI.
Selama masa krisis yang lalu, KBRI telah membentuk 3 posko yaitu di KBRI, Sekolah Indonesia Cairo, dan Gedung Konsuler Nasr City, di mana banyak WNI tinggal. Ketiga posko tersebut dapat dihubungi melalui saluran hotline selama 24 jam. Bahkan, semua diplomat dan staf KBRI digilir untuk selalu menjaga pos.
Selain itu, diimbau agar WNI disana tidak ikut campur dalam soal politik domestik, tidak keluar dalam keadaan tidak aman dan segera menghubungi nomor telepon yang ditetapkan manakala terjadi sesuatu.
KBRI juga mencoba untuk terus melakukan pendekatan dengan pemerintah setempat, universitas dan LSM tekait dengan maksud apabila keadaan tidak menguntungkan warga kita dapat diberikan kemudahan untuk evakuasi hingga repatriasi. Bahkan, perwakilan kita disana telah melakukan pendekatan dengan Al-Azhar guna menampung mahasiswa Indonesia bila diperlukan.
"Meski keadaan masih lumayan kondusif, kita terus menghimbau agar warga kita tetap waspada dan menjauhi tempat-tempat yang berpotensi menimbulkan konflik," ujar KUAI KBRI Kairo, Meri Binsar Simorangkir.
Menurut data yang ada, jumlah WNI yang saat ini masih bertahan di Mesir berjumlah 4.947 orang yang utamanya adalah pelajar dan mahasiswa dan TKI informal. Mahasiswa Indonesia disana umumnya alumnus dari pesantren dan madrasah aliyah dari berbagai tempat di Indonesia dan saat ini kuliah di Univesitas Al-Azhar. Sebanyak 2500 dari meereka bermukim distrik Nasr, Kairo.
Untuk prediksi ke depan dan dalam rangka perlindungan WNI di Mesir, "KBRI juga menghimbau agar masyarakat mempererat kekompakan dan kesatuan serta meningkatkan komunikasi sesama WNI. Segera saja memberikan pertolongan apabila mengetahui ada WNI menghadapi masalah," kata Meri tegas.
SUMBER
SEMOGA AMAN





