SITUS BERITA TERBARU

:) Duda Pilih Putus Nyawa Ketimbang Putus Cinta

Sunday, December 8, 2013
[imagetag]


Quote: Rasa cinta memang lebih mahal dari dolar yang Rp 12.000. Setidaknya bagi duda Rapingin, 49, dari Kebumen (Jateng). Dengar kekasihnya, Hartati, 35, menerima lamaran lelaki yang lebih muda darinya, dia langsung kalap. Janda itu dibacoknya, dan dia sendiri menusuk perutnya. Tapi untung, nyawa keduanya tak jadi putus.

Cinta antara pria dan wanita, kadang-kadang bisa keluar dari logika. Masak kakek-kakek usia 60 tahun mau menikahi gadis usia 25 tahunan. Tapi jika keduanya sudah cocok, mau apa? Tak mungkin MK menguji materinya. Apa lagi hanya beda usia 14 tahun macam duda Rapingin dan janda Hartati, bisa lebih masuk di akal kan? Yang penting sama-sama cocok, sehingga jadi itu barang.

Tapi fakta yang diterima Rapingin sungguh menyakitkan. Sudah kadung keluar anggaran multiyears begitu banyak, perkimpoian mau dibatalkan gara-gara Hartati dilamar lelaki muda. Apa nggak malu? Sudah kadung kondhang kok nggak jadi nunggang! Maka dia pun ambil sabit, datang ke rumah kekasih sambil marah-marah: �Amuk-amuk suramrata jaya mrata, ampyaken kaya wong njala, krubuten kaya menjangan mati�.!�\

Lelaki dari Desa Klegenrejo, Kecamatan Klirong, sudah lumayan lama menduda. Mungkin ada satu pelita. Bayangkan, lelaki normal dan enerjik, kok puasa wanita sampai (ambil kalkulator dulu): 5 X 365 = 1.825 hari. Apa nggak pecah itu kepala. Yang punya pasangan rajin menjalankan �sunah rosul�, sedangkan dia cuma ngaplo saban malam. Ah, betapa teraniayanya hidup ini.

Doa orang teraniaya cenderung mudah dikabulkan Allah. Setelah sekian tahun hidup seperti Rinso (mencuci sendiri), Rapingin dipertemukan dengan Hartati, janda muda dari Desa Klirong kecamatan yang sama. Sosoknya cukup cantik, bodinya juga seksi menggiurkan. Orang Kebumen bilang: randha kempling. �Kalau dikupas pasti putih mempur macam tela bodin (singkong),� batin Rapingin saat nontoni kali pertama.

Keduanya pun berpacaran, dalam rangka penyesuaian missi dan visi, menghadapi pencoblosan di 2014. Seperti lazimnya orang pacaran, sudah barang tentu Rapingin banyak mengeluarkan anggaran multiyears yang lumayan banyak. Begitu seringnya mereka ubyang-ubyung (jalan berdua), para tetangga Hartati jadi tahu bahwa tak lama lagi keduanya akan naik ring untuk partai dengan ronde tak terbatas.

Tak ada angin tak ada hujan, kok Rapingin mendengar kabar bahwa Hartati menerima lamaran lelaki lain yang tongkrongannya jauh lebih muda darinya. Dirinya menjelang 50 tahun, sedangkan pelamar baru ini usia sekitar 39 tahun. Wah, ibarat jago jelas lebih kuat pendelan (pukulan) yang masih muda. Sedangkan Rapingin, punya jalu (taji) satu saja sudah lama tak pernah diwarangi (dimandikan).

Rapingin pun datang ke Klirong untuk klarifikasi. Ternyata benar, Hartati memang mau menikah dengan lelaki lain dan siap mengembalikan segala gratifikasi yang pernah diterimanya. Tentu saja Rapingin jadi marah. Sudah keluar banyak modal kok batal mencetak goal. Ributlah keduanya, dan tak lama kemudian Rapingin keluar sambil banting pintu, jderrrrr�..!

Dikiranya masalah selesai. Eh, nggak tahunya Rapingin balik lagi dengan membawa sabit. Langsung saja leher Hartati dibacok dan duda kalap itu kemudian menusuk perutnya dengan sabit yang sama. Untung dicegah oleh keluarga Hartati. Gegerlah warga Desa Klirong. Keduanya dilarikan ke RS PKU Muhammadiyah Sruweng dan dokter masih bisa menunda kehadiran malaikat Izroil.

Sudah sekian lama puasa, kok batal berbuka, ya ngamuk. (KR/Gunarso TS)



Sumber : http://m.poskotanews.com/2013/11/30/duda-pilih-putus-nyawa-ketimbang-putus-cinta/


Kocak beritanya gan.. [imagetag]:
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive