Please disable ad-blocker to view this page



SITUS BERITA TERBARU

Boediono Punya Jiwa dan Otak Perampok

Thursday, December 5, 2013
[imagetag]

Jiwa dan otak perampok tertanam di dalam diri Wakil Presiden Boediono.
Hal itu diungkapkan Mantan Menteri Ekonomi Rizal Ramli.

Menurut dia, niatan awal Boediono merampok Bank Indover, namun dia gagal karena sudah tercium sebelumnya. Diceritakannya, pada saat menjabat sebagai gubernur Bank Indonesia tahun 2008, Boediono pernah meminta izin kepada DPR dan KPK untuk melakukan bailout terhadap Bank Indover. Menurut dia, Boediono telah mempresentasikan kepada DPR soal dampak ekonomi jika Bank Indover tak disuntik Rp 5 triliun saat itu.

"Waktu itu ia memaparkan serta membuat isu kalau Bank Indover tak disuntik, maka kepercayaan investor rontok, arus modal asing berkurang, gonjang ganjing tukar rupiah," ungkap Rizal Ramli.

Setelah dari DPR, ingat Rizal, Boediono menemui Ketua KPK saat itu Antasari Azhar. Namun sayang, Antasari tak mengizinkan, malah berjanji akan menangkap Boediono jika BI benar-benar mem-bailout Indover.

Kemudian datang menemui Antasari, minta izin agar diperkenankan mem-bailout Bank Indover Rp 5 triliun. "Dia lupa kalau Antasari mantan asisten Jaksa Agung Marzuki Darusman, waktu itu Indover bermasalah, dan Marzuki pergi ke Belanda untuk cek, aspek kriminal. Kalau kolaps bisa berdampak enggak ke Indonesia," kata dia.

Sebetulnya, gubernur bank Belanda menyatakan jika Indover ternyata sudah ditangani oleh pemerintah Belanda. Sehingga tidak akan berdampak pada Indonesia kalau pun bank tersebut collapse.

"Gubernur Central Bank Belanda bilang enggak ada apa-apanya karena ini sudah dijamin," tegas dia.

Karena itu, dia menyatakan jika ide mem-bailout Bank Century sebesar Rp 6,7 triliun hanya bohong belaka. Sebab Boediono kala itu gagal merampok Bank Indover.

"Ide bailout Century itu bohong, ia (Antasari) mengancam jika pak Boediono suntik Rp 5 triliun saya akan langsung tangkap. Batal gunakan Bank Indover. Dua minggu kemudian ada ide nambal bank bocor lagi, Bank Century. Akhirnya disuntik Rp 6,7 triliun," papar dia.

Dia pun menduga jika bailout Century ini untuk dana kampanye di 2009. Menurut dia, sumber dana politik itu salah satunya dari perampokan bank.

"Uang, dana politik itu dihasilkan dari impor pangan, impor beras, impor kedelai, Migas, distribusi perizinan dan ketiga dari perampokan bank," pungkasnya

Jiwa dan otak perampok tertanam di dalam diri Wakil Presiden Boediono.
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive