SITUS BERITA TERBARU

Solo Bergejolak Desak Jokowi Turun

Wednesday, April 1, 2015
Solo Bergejolak Desak Jokowi Turun


Aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) kembali disuarakan para mahasiswa.

Kali ini puluhan mahasiswa yang berasal dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNS, HMI Sukoharjo dan HMI Solo, serta Satma Pemuda Pancasila yang tergabung dalam Front Mahasiswa Solo Raya menggelar aksi demonstrasi mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) turun dari jabatannya.

Sambil mengusung spanduk bertuliskan "Kembalikan Subsidi" dan "Jokowi jangan seret Indonesia ke jurang libelarisme", para mahasiswa pun meneriakkan yel-yel "BBM naik BBM naik, Jokowi turun, BBM naik BBM naik, Jokowi turun" di depan Balai Kota Solo.

Para mahasiswa ini mendesak Jokowi turun dari jabatannya karena dinilai sudah tak layak lagi menjadi presiden. Sebab, sebagai seorang presiden, keputusan yang dikeluarkan Jokowi sudah tidak lagi berpihak kepada rakyat.

Koordinator aksi, Woro, mengatakan, apa yang diputuskan Jokowi selama menjabat sebagai presiden sudah tak lagi mencerminkan keberpihakan kepada rakyat kecil.

"Indonesia sudah dalam keadaan darurat di bawah kepemimpinan Jokowi. Kenaikan BBM jelas berpengaruh terhadap komoditas lainnya, karena BBM itu komoditas vital. Kebijakan Jokowi menaikkan BBM untuk kedua kalinya menimbulkan tanda tanya besar pengelolaan minyak di Indonesia. Kalau Jokowi tidak bisa menurunkan harga BBM, turun saja," ujar Woro Seto, di sela aksi unjuk rasa, Selasa (31/3/2015).

Menurutnya, bila mengacu pada peraturan Menteri ESDM Nomor 4 Tahun 2015, harga eceran BBM premium yang ditentukan berdasarkan indeks pasar hanya 58 dolar AS per barel. Di mana, 1 barelnya memiliki volume 159 liter. Sementara nilai 1 dolar AS adalah Rp13 ribu. Distribusi 2 persen pajak pertambahan nilai (PPN) 10 persen. Pajak bahan bakar kendaraan bermotor 10 persen.

"Sehingga dengan mengacu pada permen tersebut, harga premium hanya Rp5.788. Sedangkan harga BBM yang diterapkan Pertamina saat ini Rp7.400 per liter," jabarnya.

Melalui kondisi tersebut, sudah sangat jelas kalau kenaikan harga BBM tersebut dilakukan Jokowi untuk menyengsarakan rakyatnya sendiri.

Atas keputusan tersebut, para mahasiswa menuntut agar Jokowi menurunkan kembali harga BBM yang sudah diputuskan.

Termasuk, kembali menstabilkan harga-harga kebutuhan pokok. Namun bila Jokowi tak mampu melakukannya, mereka meminta agar Jokowi turun dari jabatan.

Aksi ini mendapat pengawalan petugas kepolisian. Sebelum membubarkan aksi, para mahasiswa ini menggelar teatrikal yang menggambarkan penderitaan masyarakat kelas bawah akibat kenaikan harga BBM.


SUMBER  (news.okezone.com)


SUDAH MULAI BERGEJOLAK RUPANYA ....

Link: http://adf.ly/1CVuLQ
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive