Dua situs jejaring sosial, Twitter dan Facebook, Selasa (7/4), menegaskan akan menuntut pemerintah Turki seturut pemblokiran akses ke laman media sosial mereka pekan ini. Namun, Ankara bergeming dengan kebijakannya.
Turki, di bawah pemerintahan Presiden Tayyip Erdogan dan Partai AK berkuasa, diketahui menindak tegas sejumlah media sosial. Pemerintah mulai leluasa memblokir beberapa media. Praktik penutupan situs ini berlangsung sejak 2014.
Data perusahaan mikroblog menunjukkan, Turki sudah lebih dari lima kali mengajukan tuntutan kepada Twitter agar mereka menghapus konten sejak kuartal kedua tahun lalu.
Blokade akses kembali terjadi pada Senin (6/4). Pengguna Twitter dan layanan video Youtube tidak dapat mengakses kedua situs tersebut setelah pengadilan Turki memerintahkan penghapusan gambar seorang jaksa, Mehmet Selim Kiraz, yang ditodong senjata oleh militan.
Kabarnya, Facebook tidak diblokir karena mematuhi perintah pengadilan, sedangkan Twitter dan Youtube baru dapat diakses kemarin setelah keduanya mengikuti jejak Facebook. Namun, dalam kasus ini perwakilan Twitter dan Facebook tetap akan mengajukan banding. Reuters
"Pemerintah menjadikan undang-undang sebagai senjata. Mereka hanya perlu mengatakan, 'Saya akan menutup akses Anda jika Anda tidak menghapus ini dan itu.' Jika situasi ini melibatkan dua orang, aksi itu bisa digolongkan dalam tindak pidana pemerasan," kata Mehmet Ali Koksal, pengacara yang menangani kasus-kasus terkait teknologi informasi.
Sumber: http://www.harnas.co/2015/04/08/dibl...k-tuntut-turki
gimana nih.......................
Link: http://adf.ly/1E09vB
Turki, di bawah pemerintahan Presiden Tayyip Erdogan dan Partai AK berkuasa, diketahui menindak tegas sejumlah media sosial. Pemerintah mulai leluasa memblokir beberapa media. Praktik penutupan situs ini berlangsung sejak 2014.
Data perusahaan mikroblog menunjukkan, Turki sudah lebih dari lima kali mengajukan tuntutan kepada Twitter agar mereka menghapus konten sejak kuartal kedua tahun lalu.
Blokade akses kembali terjadi pada Senin (6/4). Pengguna Twitter dan layanan video Youtube tidak dapat mengakses kedua situs tersebut setelah pengadilan Turki memerintahkan penghapusan gambar seorang jaksa, Mehmet Selim Kiraz, yang ditodong senjata oleh militan.
Kabarnya, Facebook tidak diblokir karena mematuhi perintah pengadilan, sedangkan Twitter dan Youtube baru dapat diakses kemarin setelah keduanya mengikuti jejak Facebook. Namun, dalam kasus ini perwakilan Twitter dan Facebook tetap akan mengajukan banding. Reuters
"Pemerintah menjadikan undang-undang sebagai senjata. Mereka hanya perlu mengatakan, 'Saya akan menutup akses Anda jika Anda tidak menghapus ini dan itu.' Jika situasi ini melibatkan dua orang, aksi itu bisa digolongkan dalam tindak pidana pemerasan," kata Mehmet Ali Koksal, pengacara yang menangani kasus-kasus terkait teknologi informasi.
Sumber: http://www.harnas.co/2015/04/08/dibl...k-tuntut-turki
gimana nih.......................
Link: http://adf.ly/1E09vB
