SITUS BERITA TERBARU

Menko Puan Maharani Ajak Masyarakat Bangun Kemandirian Bangsa dengan Jamu

Wednesday, April 1, 2015
[PROGRAM REVOLUSI MENTAL ] Menko Puan Maharani Ajak Masyarakat Bangun Kemandirian Bangsa dengan Jamu


Jakarta - Indonesia memiliki kekayaan tumbuhan obat yang beraneka ragam. Masyarakat diminta untuk melindungi dan membudidayakan tanaman obat.
"Saya meminta semua pihak terus meningkatkan kemauan dan komitmen serta mengangkat dan menempatkan tumbuhan obat sebagai arus utama dalam sistem kesehatan," kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani di Balai Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional, Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah, seperti dikutip dalam rilis yang diterima detikcom, Selasa, (31/3/2015).

Puan melakukan kunjungan kerja ke balai penelitian dengan ditemani Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan perwakilan dari Kementerian Kesehatan. Dalam kesempatan itu, Puan juga meluncurkan lima jamu saintifik.

Puan mengatakan, gerakan minum jamu atau Bugar dengan Jamu (Bude Jamu) yang dikampanyekan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla tujuannya untuk membuka pemahaman bahwa Indonesia memiliki kekayaan tumbuhan obat yang merupakan bahan utama dalam pengolahan Jamu.

Tidak hanya itu, kata Puan, gerakan tersebut untuk memberikan kesadaran ke masyarakat tentang pentingnya melindungi sumber daya tanaman obat Indonesia. Menurut Puan, melindungi tanaman obat sangat penting supaya negara lain tidak mengklaim sumber daya alam Indonesia.

Puan menjelaskan, tumbuhan obat yang ada di Indonesia bisa dimanfaatkan untuk bermacam-macam mulai dari bahan baku obat, ketahanan pangan, pemeliharaan kebugaran, hingga wisata dan edukasi kesehatan jamu.

"Dengan demikian, kita akan membangun kemandirian dan kepribadian bangsa Indonesia," ujar Puan.
Pemerintah, kata Puan, telah mengambil langkah-langkah nyata untuk melindungi dan melestarikan tanaman obat selain membangun gerakan minum jamu.

Puan mengatakan, pemerintah akan menetapkan hak paten terhadap sejumlah produk jamu asal Indonesia. Hal itu, kata Puan, dilakukan pemerintah supaya jamu yang merupakan warisan budaya asli Indonesia tidak diklaim negara lain.

"Jamu adalah merupakan warisan budaya asli Indonesia yang secara turun temurun telah diwariskan kepada kita Bangsa Indonesia. Selain itu Jamu juga merupakan aset nasional yang sangat potensial dan seharusnya sudah dimanfaatkan dan dikembangkan menjadi komoditi kesehatan dan menjadi sumber ekonomi unggulan serta sebagai jati diri bangsa," tutur Puan.

Namun, kata Puan, akibat dinamika dan perkembangan zaman saat ini menyebabkan budaya dan pemahaman tentang Jamu oleh masyarakat terutama generasi muda masih kurang. Itu mengapa, lanjut Puan, konsep melestarikan budaya Jamu dan kegunaan Jamu yang secara sistematik perlu segera dilakukan

"Jamu yang terbukti secara empirik dan ilmu pengetahuan akan dipatenkan menjadi warisan Indonesia. Ini sudah kita temukan. Agar jangan diklaim negara lain," kata Puan. Sejauh ini, kata Puan, pemerintah sudah mendeteksi adanya 850 jenis tanaman obat yang sebagian sudah rampung diteliti.

Sementara itu, kelima jamu saintifik yang diluncurkan Puan adalah hiperurisemi, hipertensi ringan, dispepsia, hemoroid dan osteoartritis. Jamu saintifikasi adalah jamu yang telah diteliti dan bisa dibuktikan manfaatnya secara ilmiah.

"Dengan adanya saintifikasi jamu, maka jamu nantinya menjadi jamu yang aman dikonsumsi, memiliki khasiat nyata dan teruji secara ilmiah," ujar Puan.

Sementara itu, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama mengatakan, pemerintah memiliki 11 balai penelitian khusus tanaman obat. Balai penelitian yang didirikan, lanjut Tjandra, memiliki lima kegiatan ilmiah.

Lima kegiatan ilmiah di balai penelitian, kata Tjandra, di antaranya untuk perkebunan, laboratorium pascapanen, laboratorium terpadu, rumah riset jamu dan pendidikan serta pelatihan. Menurutnya, langkah perlindungan tanaman obat Indonesia melalui gerakan minum jamu sangat penting.

Sebab, kata Tjandra, jamu memiliki pengalaman empiris sejak ratusan tahun yang lalu. Tidak hanya itu, lanjut dia, jumlah masyarakat Indonesia yang minum jamu berdasarkan tahun 2010 sebesar 60 persen.


SUMBER:
menko-puan-maharani-ajak-masyarakat-bangun-kemandirian-bangsa-dengan-jamu  (news.detik.com)



semakin lucu aja nih si puan.. sekelas menko programnya jamu

Link: http://adf.ly/1CWZiX
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive