JAKARTA - Pelaku pencurian rumah kosong
(rumsong) kelompok Antar Kota Antar Provinsi
(AKAP) mempunyai 'mata-mata' di sejumlah
provinsi untuk memuluskan aksinya dan
menargetkan rumah yang di tinggal penghuninya.
"Mereka punya kelompok-kelompok tertentu di tiap
daerah. Saling tukar komunikasi, dan informasi
apabila ada objek yang hendak dicuri," ujar Wakil
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro
Jaya, AKBP Alberd TB. Sianipar kepada wartawan
di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa
(31/3/2015).
Baru Kerja Satu Jam, Amin Curi Pakaian &
Motor
Jika target sudah didapati, kelompok ini langsung
menuju ke lokasi dan melakukan survei. "Usai
menandai rumah, para pelaku berpura-pura
bertamu atau sales," lanjutnya.
Sementara itu, Kanit I Subdit Jatanras Polda Metro
Jaya, Kompol Budi Towoliu mengatakan, pelaku
menandai rumah yang ditinggal penghuninya yaitu
lampu teras masih menyala.
"Pelaku kemudian mencongkel pintu rumah dengan
obeng, atau kunci letter T," ujar Budi.
Meski dikenal dengan kelompok AKAP, kelompok
ini juga pernah menyasar wilayah-wilayah di
Jakarta seperti di Pondok Gede dan Kelapa Gading.
"Kerugiannnya kalau ditotal mencapai Rp200 juta,"
tutupnya.
sumber : Okezone.com
Link: http://adf.ly/1CWJjA
(rumsong) kelompok Antar Kota Antar Provinsi
(AKAP) mempunyai 'mata-mata' di sejumlah
provinsi untuk memuluskan aksinya dan
menargetkan rumah yang di tinggal penghuninya.
"Mereka punya kelompok-kelompok tertentu di tiap
daerah. Saling tukar komunikasi, dan informasi
apabila ada objek yang hendak dicuri," ujar Wakil
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro
Jaya, AKBP Alberd TB. Sianipar kepada wartawan
di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa
(31/3/2015).
Baru Kerja Satu Jam, Amin Curi Pakaian &
Motor
Jika target sudah didapati, kelompok ini langsung
menuju ke lokasi dan melakukan survei. "Usai
menandai rumah, para pelaku berpura-pura
bertamu atau sales," lanjutnya.
Sementara itu, Kanit I Subdit Jatanras Polda Metro
Jaya, Kompol Budi Towoliu mengatakan, pelaku
menandai rumah yang ditinggal penghuninya yaitu
lampu teras masih menyala.
"Pelaku kemudian mencongkel pintu rumah dengan
obeng, atau kunci letter T," ujar Budi.
Meski dikenal dengan kelompok AKAP, kelompok
ini juga pernah menyasar wilayah-wilayah di
Jakarta seperti di Pondok Gede dan Kelapa Gading.
"Kerugiannnya kalau ditotal mencapai Rp200 juta,"
tutupnya.
sumber : Okezone.com
Link: http://adf.ly/1CWJjA