Sebanyak empat orang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bangka Belitung dari Partai Golongan Karya (Golkar) resmi dipecat sebagai wakil rakyat.
Pemecatan terhadap Hendra Apollo, Marsidi H. Satar, Djunaidi Thalib, dan Rina Fitriandari itu dilakukan setelah keempatnya diketahui masuk dalam kepengurusan Golkar kubu Agung Laksono hasil Munas Ancol.
"Selain empat anggota Dewan, turut dipecat Ketua Golkar Bangka Tengah Erzaldi Rosman dan Ketua Golkar Bangka Barat Ali Purwanto. Mereka ini ISIS alias Ikut Sana Ikut Sini, tidak punya pendirian," ujar Ketua DPD I Golkar Bangka Belitung Hidayat Arsani kepada Tempo, Selasa, 7 April 2015.
Meski berteman baik dengan empat orang anggota DPRD dan dua orang Ketua Golkar tingkat II yang dipecat, menurut Hidayat, hal itu tidak bisa dibatalkan karena merupakan perintah langsung dari Aburizal Bakrie atau Ical.
"Ini bukan keputusan saya. Ketua umum langsung yang memerintahkan pemecatan karena dianggap tidak loyal, tidak konsisten, dan kacang lupa kulit," ujar dia.
Hidayat mengatakan seharusnya para kader yang dipecat tersebut tidak langsung memutuskan bergabung ke salah satu kubu hingga ada putusan pengadilan. Namun sikap mengambil posisi aman dan bermain dua kaki dinilai sikap yang tidak konsisten.
"Dalam SK yang dikeluarkan Agung Laksono pada 31 Maret lalu, semuanya masuk kepengurusan. Dan anggota Dewan yang dipecat akan segera dilakukan pergantian antar waktu saat ARB dinyatakan sebagai Ketua Golkar yang sah. Tapi kalau Agung Laksono yang menang, tidak akan ada pergantian," ujar dia.
Hendra Apollo, salah satu anggota DPRD Bangka Belitung yang dipecat, mengaku terkejut dengan pemecatan tersebut. Ia membantah jika disebut bergabung dengan kubu Agung Laksono.
"Saya tidak pernah meminta atau diminta masuk dalam kepengurusan Golkar kubu Agung Laksono. Terlibat dalam kegiatannya pun tidak pernah. Jadi saya mau klarifikasi masalah ini sesegera mungkin," ujar dia.
Menurut Hendra, masuknya nama dia di kepengurusan Golkar kubu Agung Laksono dilakukan oleh Wakil Sekretaris Jenderal DPP Golkar kubu Agung Laksono, yakni Azhar Romli.
"Saya sudah menghubungi Azhar Romli. Ia mengakui memasukkan nama saya di kepengurusan Golkar kubu Agung Laksono. Itu tidak ada konfirmasi sama sekali sama saya," ujar dia.
SUMBER
BUSET .... GOLKAR AGUNG LAKSONO = ISIS
Link: http://adf.ly/1DsHuk