SITUS BERITA TERBARU

China Investasi Rp 2,6 Triliun Bangun PLTA di Aceh

Tuesday, April 7, 2015
MEULABOH - Perusahaan asal China (Tiongkok) berminat membangun pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dengan investasi Rp2,6 triliun di Kabupaten Aceh Barat Daya, Provinsi Aceh. Sehingga diharapkan mampu memenuhi kebutuhan energi di daerah itu.

Bupati Aceh Barat Daya Jufri Hasanuddin di Blangpidie, Selasa menyatakan, pihak Tiongkok yang diwakili Profesor Jiang Suohong sebagai Senior Engginer bidang Power Hidro Energi yang dampingi Poerwo dari LIPI dan anggota DPD RI Rafli Kande telah ke sini untuk membahas rencana pembangunan PLTA tersebut.

Ia mengatakan pembangunan PLTA di Krueng Bate dengan kapasitas 150 MW itu akan dilaksanakan pembangunannya oleh PT Rich Land Power Investment Indonesia dengan menggunakan teknologi ramah lingkungan.

"Selain untuk membuat pembangkit energi, pembangunan PLTA Krueng Bate juga dapat difungsikan untuk alokasi air minum ke masyarakat, irigasi, wisata dan cadangan air untuk dusun kering di sekitarnya," katanya di Meulaboh, Selasa (7/4/2015).

Ia menambahkan pembanguna PLTA ini menggunakan metode terowongan bawah tanah (underground), sehingga tidak mengganggu hutan lindung, tanah masyarakat, serta tidak mengganggu keberlangsungan ekosistem lainnya seperti binatang , serta akan menyuburkan tanah di sekitarnya.

"Prospek pembangunan PLTA di wilayah Indonesia bagian Sumatra khususnya Aceh sangat diminati investor dari Tiongkok dan rencana pembangunan PLTA Krueng Bate masih tergolong sederhana dan mudah pembangunannya," kata Bupati menirukan pernyataan Prof Jiang Souhong.

Bupati Jufri menyatakan, pihaknya sangat mendukung pembangunan pembangkit PLTA Krueng Bate demi kemakmuran rakyat sejauh tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku dan mendapat izin dari kementerian terkait.

Menyangkut regulasi, Rafli mengatakan akan membantu melakukan koordinasi dengan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup untuk mendukung sepenuhnya proram ini.

"Jika kita lihat rencana pembangunan PLTA ini dari prospek energi yang dihasilkan cukup siginifikan dan penerapan teknologi ramah lingkungan, kementerian harus merespon ini dengan baik dan mendorong untuk membangun energi terbarukan di Aceh," kata Rafli.

Menurut Rafli, pembangunan PLTA Krueng Batee juga merupakan bagian dari upaya menyukseskan program Presiden Jokowi untuk ketahanan energi yang menargetkan 35.000 MW seluruh Indonesia.

Dikatakan, potensi energi tenaga hidro di Aceh sangat besar, untuk wilayah pantai barat sendiri memilik sumber energi hidro sekitar 2.500 MW, sedangkan kebutuhan listrik di seluruh Aceh hanya 450 MW pada beban puncak.

"Dalam waktu dekat saya juga akan melakukan pertemuan dengan Pemerintah Aceh Selatan guna membicarakan rencana pembangunan PLTA Sungai Kluet yang dapat membangkitkan tenaga listrik sekita 300 MW. Jika PLTA Krueng Bate dan Krueng Kluet terlaksana maka Aceh sudah memiliki energi pembangkit listrik yang sangat besar." kata Rafli.

http://economy.okezone.com/read/2015...n-plta-di-aceh

bangun pembangkit

xinhua melaporkan

Link: http://adf.ly/1DsUtJ
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive