SITUS BERITA TERBARU

Rupiah Tembus Rekor Baru 13.059 per Dolar AS

Tuesday, March 10, 2015
Rupiah Tembus Rekor Baru 13.059 per Dolar AS


Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali terkoreksi sebesar 12 poin, atau 0,09 persen ke level Rp13.059 pada perdagangan Selasa 10 Maret 2015. Sedangkan pada penutupan sehari sebelumnya, rupiah bercokol di posisi Rp13.047 per dolar AS.
Artinya, rupiah kembali menembus rekor baru terburuk sepanjang sejarah sejak perdagangan terakhir pada 1998, yang menyentuh level Rp17.000 per dolar AS.

Berdasarkan pantauan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, level terkuat sementara rupiah untuk periode Januari hingga memasuki pertengahan Maret ini berada di Rp12.444, yang terjadi pada perdagangan 23 Januari 2015. Khusus di bulan ini, rupiah mengalami pelemahan di level psikologis Rp13.000/dolar AS sebanyak tiga kali.

Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo Purnomo, mengatakan bahwa dengan suku bunga dolar AS yang cenderung naik sesuai dengan tapering off, atau pengurangan stimulus (berakhirnya Quantitative Easing/pelonggaran kuantiatif) yang tengah dilakukan, mata uang dari berbagai negara di dunia ini terlihat mengalami tekanan pelemahan.
Tidak mau hanya sekedar melemah, menurutnya, bank Sentral dari berbagai negara di dunia ini, malah kemudian 'sengaja' melemahkan mata uangnya, agar produk ekspor mereka bisa lebih kompetitif.

"Maklum saja, kalau ekspor meningkat, berarti perekonomian negara itu bisa berjalan, lapangan kerja tersedia, dan seterusnya. Dalam currency war (perang mata uang) ini, membuat mata uang akan melemah, dengan harapan bahwa pertumbuhan ekonomi bisa lebih baik," ujarnya kepada VIVA.co.id.

Menurut dia, langkah dari BI untuk menurunkan suku bunga acuan pada Februari kemarin, memang dipandang pelaku pasar sebagai posisi dari Bank Indonesia yang lebih mengedepankan pertumbuhan ekonomi, dibandingkan dengan posisi rupiah yang kuat.
Itulah, katanya, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, kemudian melemah, turun dari level Rp12.500-Rp12.700/dolar AS, menjadi di sekitar Rp13.000 sekarang ini.

"Selama tidak ada kepanikan di pasar, selama rupiah tidak bergerak dalam dalam volatilitas tinggi, harusnya kita semua, terutama para pemodal tidak perlu khawatir. Bagaimana pun, pelemahan mata uang ini fenomena global," jelasnya.

Dia pun berharap, nilai tukar rupiah dapat kembali membaik, seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan terkendalinya neraca perdagangan. "Coba lihat itu yang namanya perang beras. Pemerintah benar-benar kukuh, bertahan tidak mau mengimpor beras, meski harga beras melambung tinggi," tuturnya.

Itu, lanjutnya, bisa jadi indikasi bahwa pemerintah benar-benar tidak main-main dalam menjaga neraca perdagangan, agar tidak defisit. Pemerintah tidak mau neraca perdagangan kemudian bergejolak, hanya untuk meredam pergerakan harga sesaat.

"Toh, stok beras sebenarnya cukup. Hanya musim panennya saja yang belum datang," tambahnya.


SUMBER  (bisnis.news.viva.co.id)


RUPIAH MAKIN PERKASA

Link: http://adf.ly/19Lerf
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive