SITUS BERITA TERBARU

Rupiah Mata Uang Paling Berisiko

Tuesday, March 10, 2015
NEW YORK, KOMPAS.com – Penguatan dollar AS sejak musim panas lalu telah mendorong indeks mata uang negeri Paman Sam itu di level tertinggi selama 11 tahun. Data tenaga kerja AS yang kuat dan indikasi Federal Reserve akan menaikkan suku bunga mendorong dollar AS makin perkasa terhadap mata uang dunia lainnya.

Analis memperingatkan, beberapa mata uang di Asia yang rentan mengalami pelemahan. Rupiah menjadi mata uang yang paling berisiko untuk melemah dengan kebijakan bank sentral AS itu. Selain itu, investor juga harus memasang mata terhadap dollar Taiwan.

CNBC menyebutkan, kebijakan mengejutkan dari Bank Indonesia yang memangkas suku bunga acuan 25 basis poin untuk kali pertama sejak 2011, membalikkan momentum euforia terpilihnya Presiden Joko Widodo. Rupiah melorot 1,8 persen sejak bank sentral memangkas BI rate menjadi 7,5 persen pada pertengahan Februari lalu.

"Kebijakan moneter yang mengejutkan dari Bank Indonesia, tampaknya tidak mendukung mata uang (rupiah), yang terus melemah," sebut Barclays seperti dikutip dari CNBC.com, Selasa (10/3/2015).

Jason Daw dari Societe General pun melihat untuk kawasan Asia, Indonesia merupakan negara yang paling rentan terhadap pelarian modal.

Selain itu, Indonesia juga bermasalah dengan defisit neraca. Melebarnya defisit transaksi mulai nampak 2013 ketika kali pertama Fed menyinggung soal gagasan mengurangi pelonggaran kuantitatif.

"Selain itu, kemungkinan the Fed bakal menaikkan suku bunga acuan pada Juni juga berpotensi semakin menekan rupiah," sebut Barclays.



sumber   (bisniskeuangan.kompas.com)

Jadi ada kemungkinan rupiah akan semakin melemah

Link: http://adf.ly/19LLUK
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive