Istimewa
Sebanyak 130 cal
Istimewa
Sebanyak 130 calon Tenaga Kerja Indonesia asal wilayah Kodi, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Nusa Tenggara Timur (NTT) diamankan oleh aparat Kepolisian Resor Sumba Barat, Minggu (1/3/2015)
Minggu, 1 Maret 2015 | 21:10 WIB
WAIKABUBAK, KOMPAS.com - Kepolisian Resor Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), menggagalkan keberangkatan 120 orang calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal wilayah Kodi, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), NTT.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah NTT AKBP Agus Santosa kepada Kompas.com, Minggu (1/3/2015) malam, mengatakan, 130 orang calon TKI itu dijaring saat Kepolisian Sektor Katikutana, Resor Sumba Barat menggelar operasi premanisme di jalan raya.
"130 orang calon TKI ini dijaring siang tadi. Mereka menumpang tujuh unit bus yakni bus Duta Motor berpelat nomor ED 7047 C dan ED 7065 C, bus Mata Wapa Reha ED 7056 C, bus Bina Kasih ED 7050 C, bus Mekar Sama ED 7012, bus Nova Aquila ED 7130 C dan bus Nusa Indah ED 7069 C," jelas Santosa.
Lanjut Santosa, bus-bus tersebut rencananya akan membawa 130 calon TKI itu ke Bali dengan menggunakan Kapal Awu milik PT Pelni pada 2 Maret atau besok pukul 01.05 Wita. Kapal itu diperkirakan tiba di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, pada 3 Maret pukul 17.00 Wita.
Menurut Santosa, saat ini tim Satuan Reskrim Polres Sumba Barat masih memeriksa tujuh sopir bus, 12 orang Kernet dan 130 orang calon TKI dengan rincian pria sebanyak 106 orang dan wanita 24 orang.
"Dari hasil pendataan awal, ditemukan satu orang calon TKI berumur 14 tahun, satu orang calon TKI dalam kondisi hamil empat bulan dan satu orang calon TKI berumur sekitar 55 tahun yang menggunakan KTP palsu dengan umur 27 tahun," jelas Santosa.
Selain itu, kata Santosa, para calon TKI sebagian besar tidak memiliki keterampilan dan berpendidikan sangat rendah, serta rata-rata hanya membawa bekal uang seadanya.
"Kebanyakan mereka hanya bawa uang Rp 400.000 per orang, sedangkan harga tiket kapal untuk kelas ekonomi sekitar Rp 325.000 sampai Rp 350.000, sehingga mereka hanya punya cadangan uang Rp 50.000 per orang yang tidak mungkin cukup untuk keperluan makan harian," kata Santosa.
http://regional.kompas.com/read/2015/03/01/21101971/Polres.Sumba.Barat.Gagalkan.Pengiriman.130.Calon.TKI.ke.Bali
Sumber ;
Link: http://adf.ly/15VBCq
Sebanyak 130 cal
Istimewa
Sebanyak 130 calon Tenaga Kerja Indonesia asal wilayah Kodi, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Nusa Tenggara Timur (NTT) diamankan oleh aparat Kepolisian Resor Sumba Barat, Minggu (1/3/2015)
Minggu, 1 Maret 2015 | 21:10 WIB
WAIKABUBAK, KOMPAS.com - Kepolisian Resor Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), menggagalkan keberangkatan 120 orang calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal wilayah Kodi, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), NTT.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah NTT AKBP Agus Santosa kepada Kompas.com, Minggu (1/3/2015) malam, mengatakan, 130 orang calon TKI itu dijaring saat Kepolisian Sektor Katikutana, Resor Sumba Barat menggelar operasi premanisme di jalan raya.
"130 orang calon TKI ini dijaring siang tadi. Mereka menumpang tujuh unit bus yakni bus Duta Motor berpelat nomor ED 7047 C dan ED 7065 C, bus Mata Wapa Reha ED 7056 C, bus Bina Kasih ED 7050 C, bus Mekar Sama ED 7012, bus Nova Aquila ED 7130 C dan bus Nusa Indah ED 7069 C," jelas Santosa.
Lanjut Santosa, bus-bus tersebut rencananya akan membawa 130 calon TKI itu ke Bali dengan menggunakan Kapal Awu milik PT Pelni pada 2 Maret atau besok pukul 01.05 Wita. Kapal itu diperkirakan tiba di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, pada 3 Maret pukul 17.00 Wita.
Menurut Santosa, saat ini tim Satuan Reskrim Polres Sumba Barat masih memeriksa tujuh sopir bus, 12 orang Kernet dan 130 orang calon TKI dengan rincian pria sebanyak 106 orang dan wanita 24 orang.
"Dari hasil pendataan awal, ditemukan satu orang calon TKI berumur 14 tahun, satu orang calon TKI dalam kondisi hamil empat bulan dan satu orang calon TKI berumur sekitar 55 tahun yang menggunakan KTP palsu dengan umur 27 tahun," jelas Santosa.
Selain itu, kata Santosa, para calon TKI sebagian besar tidak memiliki keterampilan dan berpendidikan sangat rendah, serta rata-rata hanya membawa bekal uang seadanya.
"Kebanyakan mereka hanya bawa uang Rp 400.000 per orang, sedangkan harga tiket kapal untuk kelas ekonomi sekitar Rp 325.000 sampai Rp 350.000, sehingga mereka hanya punya cadangan uang Rp 50.000 per orang yang tidak mungkin cukup untuk keperluan makan harian," kata Santosa.
http://regional.kompas.com/read/2015/03/01/21101971/Polres.Sumba.Barat.Gagalkan.Pengiriman.130.Calon.TKI.ke.Bali
Sumber ;
Link: http://adf.ly/15VBCq