SITUS BERITA TERBARU

Karena Jangkrik, Bambang Jadi Bos Beromzet Miliaran

Tuesday, March 17, 2015
Karena Jangkrik, Bambang Jadi Bos Beromzet Miliaran
Para penggemar grup lawak legendaris Warkop DKI pasti ingat salah satu ucapan Kasino dalam film "Chips": Jangkrik bos!

Di film satir tentang polisi tersebut, Kasino kerap mendulang fulus usai berucap itu pada komandannya.

Puluhan tahun berlalu sejak film itu diproduksi, jangkrik mendatangkan untung bukan lagi sekedar bumbu cerita alias sudah nyata.

Tengok saja Bambang Setiawan, pemuda 28 tahun asal Cirebon. Alumni Teknik Sipil Insitut Teknologi Bandung itu bisa meraup omzet sekitar Rp 10 juta-Rp 14 juta per hari karena berhasil membangun kerajaan jangkrik di Desa Bakung Kidul, Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon.

Jika dikalikan 360 hari, maka omzetnya bisa mengundang decak kagum. "Sekitar Rp 4 miliar pada 2014, Rp 2,5 miliar (2013), dan Rp 1 miliar (2012)," kata Bambang, saat berbincang dengan merdeka.com, kemarin.

Bambang memulai bisnis jangkrik di penghujung 2010. Kala itu, dia melihat produksi jangkrik tak stabil. Terkadang jumlahnya di bawah kebutuhan pasar.

Saking serius menggarap potensi ekonomi dari kerabat dekat belalang itu, dia rela menyetop sejumlah bisnis sudah lama dijalaninya. Semisal berjualan plastik dan mainan anak.

Bermodal Rp 7 juta, Bambang membeli sekitar 250 kilogram jangkrik, terbagi dalam 50 kotak, dan 2,5 kilogram telur jangkrik.

"Kebetulan tahun itu di desa saya banyak orang menganggur akibat bangkrutnya perusahaan rotan. Sehingga bisnis ini saya jalani sekaligus membuka lapangan kerja."

Sayang, tak semua warga desa langsung bersedia membantunya beternak jangkrik lantaran dianggap tak prospektif. Ditambah bisnis jangkriknya tak kunjung ekspansif.

"Pada 2011 bisnis saya sempat error, karena produk saya ini masih terkenal baru di desa. Belum lagi, ternak jangkrik diperlukan pemahaman budidaya sendiri," ungkapnya.

Dia kemudian memotivasi dan melatih warga budidaya jangkrik. Alhasil, Bambang menjadi ketua kelompok peternak jangkrik terbesar di Cirebon.

Dalam lima tahun, Bambang bisa memproduksi 200 kilogram jangkrik alam dan 8 kilogram telur jangkrik per hari. Wilayah penjualannya pun sudah meluas hingga sebagian besar Jawa.

Bambang menjual jangkrik hidup seharga Rp 45 ribu-Rp 50 ribu per kilogram. Sementara telur jangkrik dibanderol Rp 400 ribu-Rp 450 ribu per kilogram. Dari bisnis ini, Bambang mengaku bisa menggaji 65 orang karyawannya sesuai standar upah minimum di daerahnya.

"Karena banyak pegawai sudah mandiri, jadi sekarang saya hanya fokus kepada pemasaran saja. Karena semakin ke sini, harganya semakin kompetitif."

Sumber 

Trik Apik Bisnis Ternak Jangkrik

1.Bikin kandang semirip habitat aslinya

Buat kandang jangkrik semirip habitat aslinya. Caranya dengan mengolesi dinding kandang dengan lumpur sawah dan taburi dedaunan kering, berfungsi sebagai tempat persembunyian jangkrik.

Ukuran kandang bisa disesuaikan dengan jumlah populasi jangkrik yang akan budidayakan. Umumnya, kandang jangkrik berbentuk segi panjang dengan tinggi 30-55 cm, lebar 70-100 cm dan panjang 120-200 cm.

Kandang jangkrik bisa dibuat bersusun dengan kaki penyangga dilumuri oli atau minya. Hal itu untuk menghindari gangguan binatang lain seperti tikus, semut, dan serangga lain.
Pada bagian dinding atas kandang sebaiknya dilapisi dengan lakban supaya jangkrik tidak bisa merayap keluar. Salah satu sisi kandang juga sebaiknya dilapisi kain kasa untuk mempermudah sirkulasi udara.

Sumber 

2.Pilih calon indukan usia 10-20 hari

Pilih calon indukan jangkrik berusia sekitar 10-20 hari. Berkondisi sehat dan tidak cacat. Sebaiknya, indukan jangkrik berasal dari habitat aslinya atau alam bebas lantaran punya ketahanan tubuh lebih baik ketimbang indukan hasil peliharaan.

Pengembangbiakkan jangkrik dilakukan lewat perkimpoian indukan jantan dan betina. Proses bertelurnya bisa secara alami dan sesar. Perlu diingat, sesar lebih berpotensi mematikan indukan betina dan telur yang diperoleh bisa merata tuanya. Akibatnya daya tetasnya menjadi rendah.

Perhatikan betul makanan untuk jangkrik sudah berusia 10 hari. Pada umumnya makanan yang diberikan seperti singkong, ubi, sayuran dan dedaunan. Jika anakan jangkrik kurang asupan bisa menyebabkan kanibalisme.

Sumber 
3.Jangkrik bersayap tak laku dijual

Bagi Anda ingin menjual telur jangkrik, bisa menempatkannya pada kain basah berisi pasir atau tanah. Anda bisa menaruh satu sendok telur jangkrik di setiap lipatan kain untuk kemudian siap dijual.

Jangkrik dewasa bisa dipanen pada usia pada usia 40-50 hari atau 55-70 hari.

"Kalau sudah besar hanya stock 2 sampai 3 hari, kalau sudah bersayap maka tidak akan laku. Peternak biasanya salah memasarkan lalu merugi, saat panen tidak terjual," kata dia.

Sumber 

Keren...ternak jangkrik...kalo dulu ane tahunya jangkrik itu diadu...

Link: http://adf.ly/1AGGVo
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive