Adian Napitupulu: Rupiah Jeblok, PDIP tantang Rakyat Jatuhkan Jokowi
intelijen - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menilai nilai tukar rupiah yang terus menurun terhadap dolar tidak menjadikan Indonesia krisis seperti 1998.
"Jika kita membandingkan nilai tukar rupiah di enam pemerintahan, saat ini nilai tukar rupiah terhadap dolar tidak perlu mengkhawatirkan," kata anggota DPR RI dari Fraksi PDIP Adian Napitupulu dalam keterangan kepada intelijen, Sabtu (14/3).
Kata Adian, situasi kini sungguh jauh berbeda dengan fluktuasi nilai tukar rupiah di tahun 1998 yang dalam hitungan hari melonjak sebesar Rp 13.000 yaitu dari Rp 4.000, menjadi Rp 17.000.
Selain itu, ia mengutarakan, pada tahun 1997 pemerintah Soeharto mematok nilai tukar Rupiah pada angka Rp 2.500.
"Pada Januari 1998 Pemerintah mematok Rupiah di angka Rp 4.000, namun pada 22 Januari 1998 Rupiah justru tembus melewati Rp 17.000. Pada pemerintahan Habbie dan Gus Dur fluktuasi rupiah juga masih tidak stabil bahkan dalam era pemerintahan Gus Dur Rupiah sempat menyentuh Rp 15.000," jelasnya.
Lanjut Adian, pada akhir masa pemerintahan Megawati nilai tukar rupiah stabil di kisaran Rp 8.000 per 1 dolar AS.
"Di era pemerintahan SBY, rupiah juga naik turun. Pada Agustus 2005 Rupiah sudah naik Rp 2.000 dari akhir 2004 dan melewati Rp 10.000. Pada 26 November 2008 bahkan sempat mencapai Rp 12.900, per 1 dolar AS yang kembali terulang pada bulan November 2013. Di akhir pemerintahan SBY, 20 Oktober 2014, nilai tukar Rupiah berada di angka Rp 12.041," jelasnya.
Sumber : Intelijen
"Sebagai rakyat gue tertantang dengan ajakan si preman Adian Napi...
Bagaimana dengan gan/sista yang lain?
Kalo panastak/panasbung sih pasti ngebelain... "
Link: http://adf.ly/1AAska
intelijen - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menilai nilai tukar rupiah yang terus menurun terhadap dolar tidak menjadikan Indonesia krisis seperti 1998.
"Jika kita membandingkan nilai tukar rupiah di enam pemerintahan, saat ini nilai tukar rupiah terhadap dolar tidak perlu mengkhawatirkan," kata anggota DPR RI dari Fraksi PDIP Adian Napitupulu dalam keterangan kepada intelijen, Sabtu (14/3).
Kata Adian, situasi kini sungguh jauh berbeda dengan fluktuasi nilai tukar rupiah di tahun 1998 yang dalam hitungan hari melonjak sebesar Rp 13.000 yaitu dari Rp 4.000, menjadi Rp 17.000.
Selain itu, ia mengutarakan, pada tahun 1997 pemerintah Soeharto mematok nilai tukar Rupiah pada angka Rp 2.500.
"Pada Januari 1998 Pemerintah mematok Rupiah di angka Rp 4.000, namun pada 22 Januari 1998 Rupiah justru tembus melewati Rp 17.000. Pada pemerintahan Habbie dan Gus Dur fluktuasi rupiah juga masih tidak stabil bahkan dalam era pemerintahan Gus Dur Rupiah sempat menyentuh Rp 15.000," jelasnya.
Lanjut Adian, pada akhir masa pemerintahan Megawati nilai tukar rupiah stabil di kisaran Rp 8.000 per 1 dolar AS.
"Di era pemerintahan SBY, rupiah juga naik turun. Pada Agustus 2005 Rupiah sudah naik Rp 2.000 dari akhir 2004 dan melewati Rp 10.000. Pada 26 November 2008 bahkan sempat mencapai Rp 12.900, per 1 dolar AS yang kembali terulang pada bulan November 2013. Di akhir pemerintahan SBY, 20 Oktober 2014, nilai tukar Rupiah berada di angka Rp 12.041," jelasnya.
Sumber : Intelijen
"Sebagai rakyat gue tertantang dengan ajakan si preman Adian Napi...
Bagaimana dengan gan/sista yang lain?
Kalo panastak/panasbung sih pasti ngebelain... "
Link: http://adf.ly/1AAska