SITUS BERITA TERBARU

Kerja Sama Lippo-Mitsui, "Capex" Proyek GTN Data Center US$ 200 Juta

Thursday, November 13, 2014


Jakarta - PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) bersama Mitsui & Co Ltd (Mitsui) dan Mitsui Knowledge Industry Co Ltd (MKI) menggelar pre-launching ceremony untuk memperkenalkan perusahaan patungan yang didirikan bersama (joint venture) yaitu PT Graha Teknologi Nusantara Data Center (GTN Data Center).

Kegiatan ini untuk menjelaskan kolaborasi strategis Lippo dan Mitsui dalam pembangunan dan pengoperasian data center Tier-4 ready yang modern, berkualitas, dan mampu memenuhi kebutuhan atas layanan data center bagi perusahaan kelas dunia di Indonesia. Belanja modal untuk proyek ini mencapai US$ 200 juta.

Hadir dalam acara ini eksekutif dari berbagai perusahaan lokal, internasional,dan perusahaan Jepang di Indonesia. Mochtar Riady, chairman dari Lippo Group, yang merupakan induk usaha Multipolar, menjadi tuan rumah acara ini, bersama dengan Atsushi Kume, executive managing officer & COO of innovation & corporate development, executive managing officer Mitsui Co Ltd dan Masaki Saito, presiden dan CEO MKI. Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dan Duta Besar Jepang untuk Indonesia Yasuaki Tanizaki juga turut hadir dan memberikan sambutan. Acara digelar di Hotel Hermitage, Jakarta pada Kamis (13/11).

Mochtar Riady, dalam sambutannya mengatakan bahwa Lippo senang dapat berkolaborasi dengan Mitsui untuk membangun dan mengoperasikan data center ini. "Data Center atau cloud computing akan menjadi kebutuhan yang tak terhindarkan bagi masyarakat di era digital seperti saat ini. Lippo dan Mitsui memiliki kesamaan visi dalam mendukung kebutuhan pembangunan infrastruktur yang sangat dibutuhkan di Indonesia, dan menjamin pendistribusian yang efisien, penyediaan produk dan layanan, sumber daya manusia (SDM) dan informasi data elektronik di seluruh Indonesia," jelas Mochtar Riady.

Komisaris PT Multipolar Technology Tbk Harijono Suwarno, mengatakan, regulasi pemerintah yang mewajibkan penyedia data elektronik untuk menempatkan data center dan pusat pemulihan bencana (Disaster Recovery Center/DRC) di Indonesia, berdampak pada meningkatnya kebutuhan atas layanan data center yang aman dan berkualitas tinggi, di lokasi yang strategis dan mudah diakses.

"Kami juga memetakan pasar dan kebutuhan yang meningkat dari pelanggan enterprise kami sebagai dasar dalam merancang data center ini dengan memanfaatkan pengalaman internasional dari Mitsui dan MKI serta jaringan broadband berkecepatan tinggi sepanjang 12.000 km di Jabodetabek, Surabaya, Bandung, dan Bali," tambahnya.

GTN Data Center yang dirancang dan dioperasikan bersama-sama dengan Multipolar Technology dan Mitsui ini berlokasi di Lippo Cikarang, sekitar 35 km dari Jakarta dan 80 km dari Bandung. Peletakkan batu pertama (groundbreaking) dijadwalkan pada akhir 2014, dan ditargetkan akan beroperasi di akhir tahun 2015.

GTN Data Center akan dilengkapi dengan dua sumber daya listrik terpisah dan penyedia jaringan multioperator, yang mampu menjamin tersedianya sumber daya secara kontinu dan memiliki tingkat layanan berstandar internasional. GTN Data Center juga akan menerapkan konsep green data center yang ramah lingkungan dan hemat energi. Konsep green yang diterapkan antara lain, pendekatan cold aisle containment untuk memastikan sirkulasi udara dingin yang sangat efisien, pemanfaatan penyejuk udara berbahan jenis chilled water based yang hemat energi, dan alat pemadam api yang bebas gas berbahaya.

MKI dalam hal ini akan berbagi pengetahuan dan pengalaman di bidang pengelolaan data center dan layanan cloud. "MKI akan berbagi pengalaman, pengetahuan,dan keahliannya di bidang pengelolaan data center dan layanan cloud. "Ke depannya GTN Data Center dapat menjadi penyedia data center yang andal," kata Presiden dan CEO Mitsui Knowledge Industry Co Ltd, Masaki Saito.

CEO PT Graha Teknologi Nusantara, Benni Lim mengatakan, belanja modal proyek GTN antara Multipolar dan Mitsui mencapai US$ 200 juta dalam lima tahun ke depan. Salah satunya untuk pembangunan gedung data center. Untuk tahun pertama yaki di 2015, GTN akan membelanjakan modal sebesar US$ 16 juta untuk pembangunan lantai 1 dan segala isinya, termasuk pemasangan genset dan listrik. Kemudian dilanjutkan pembangunna hingga delapan lantai sebesar US$ 100 juta.

"Nah, kami akan membangun dua gedung. Satu gedung nilainya US$ 100 juta. Jadi kalau dua gedung yang kami bangun akan butuh US$ 200 juta," kata Benni.

Pembangunan dua gedung itu, menurut Benni akan memakan waktu hingga 5 tahun. "Secara keseluruhan paling cepat akan beroaperasi pada 2016," kata dia.

Sayangnya Benni Lim tidak menjelaskan soal proyeksi pendapatan perusahaan patungan ini. "Kita belum bisa ngomong soal revenue, baru belanja modal dulu yaitu pembangunan dua gedung data center GTN. Harapannya, 2-3 tahun lagi, kita sudah siap apabila pasar data center di Indonesia mulai matang," jelas Benni.

GTN nantinya akan bersaing dengan perusahaan-perusahaan penyedia layanan data center yang sudah terlebih dulu ada di Indonesia seperti PT Biznet, PT Telkomsigma, anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom), dan beberapa perusahaan lainnya.

Pasar cloud computing, meski belum matang, memiliki potensi yang besar hingga triliunan rupiah. Dengan diterapkannya Peraturan Pemerintah No 82 Tahun 2012 mengenai kewajiban penyelenggara sistem elektronik untuk menempatkan data center dan pusat pemulihan bencana (DRC) di Indonesia, maka potensi pasar ini semakin besar.

Melalui kerja sam ini, GTN Data Center akan menjadi data center pertama di Indonesia dengan kepemilikan oleh investor Jepang. Komposisi saham GTN sejauh ini dimiliki MLPT 65 persen, Mitsui 10 persen, dan MKI 25 persen.

Investor Daily

Penulis: OVI/WBP

Sumber:Investor Daily

http://www.beritasatu.com/pasar-moda...-200-juta.html

data center gan

xinhua melaporkan

Link: http://adf.ly/u4fhM
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive