Hari Pahlawan 10 November dan pengguna internet sekarang ini
Merdeka.com | Reporter : Dwi Andi Susanto | Senin, 10 November 2014 13:06
Hari Pahlawan dan kemajuan teknologi dan zaman. ©2014 Merdeka.com
Di Twitter hari ini yang menjadi trending topik berkaitan dengan peringatan Hari Pahlawan yang tepat jatuh pada hari ini 10 November.
Bertepatan dengan Hari Pahlawan 10 November ini, di Twitter Indonesia banyak sekali tweet-tweet bertuliskan mulai dari sekadar ucapan selamat Hari Pahlawan sampai dengan pengunggahan gambar-gambar bertemakan perjuangan.
Sayangnya, trending topik dan rasa terima kasih kepada perjuangan para pejuang atau juga sisi nasionalisme untuk menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia sepertinya hanya sebatas tulisan, tweet, postingan, gambar dan sejenisnya saja. Bahkan diperkirakan hal tersebut hanya semarak dalam satu hari saja yaitu ketika bertepatan dengan Hari Pahlawan kemudian akan menghilang ketika sudah berganti dengan hari lainnya.
Apabila Anda mengamati perkembangan teknologi internet, khususnya tren di sosial media saat ini, tidak sedikit 'peperangan' via jejaring sosial terjadi. Mulai dari yang bersifat pribadi sampai dengan yang melanggar hukum atau juga yang bersifat SARA.
Bahkan teror, serangan sampai dengan pembullyan online juga kerap terjadi. Salah satunya yang paling baru adalah saling hujatnya dua kelompok suporter bola terbesar di Indonesia di Facebook dan Twitter. Rasa saling tidak menyukai dan melakukan serangan-serangan secara online tersebut seperti tidak mengingat bahwa sebenarnya mereka adalah satu negara yaitu Indonesia.
Tidak hanya itu saja, rata-rata pengguna internet di Indonesia (menurut sebuah penelitian beberapa bulan lalu) juga justru lebih banyak menghabiskan waktunya di jejaring sosial dan bermain game online, bahkan pengaksesan situs-situs terlarang lain.
Di masa peperangan melawan penjajah dan merebut kemerdekaan, semua masyarakat di Indonesia akan melakukan berbagai macam cara agar Indonesia dapat tegak berdiri dan lepas dari penjajahan.
Mereka melakukannya dengan ikhlas walaupun nyawa taruhannya. Bahkan tidak ada sekat antara satu dengan lainnya. Semua melebur menjadi satu. Rasa saling memiliki dan cinta Tanah Air tumbuh pesat dengan satu tujuan merdeka.
Namun ketika Indonesia sudah berdiri dan merdeka, walaupun ada, namun persentasenya tidak sebanyak orang-orang yang hanya memanfaatkan kemerdekaan dan kemajuan Tanah Air ini, khususnya yang berhubungan dengan teknologi dan internet, untuk hal-hal yang kurang bermanfaat.
Alangkah indahnya, ketika semua rakyat Indonesia dapat memanfaatkan hasil perjuangan para pahlawan ini dengan hal-hal positif dan bersifat membangun Tanah Air serta terus memupuk rasa persatuan.
SUMBER
Link: http://adf.ly/tvOyg
Merdeka.com | Reporter : Dwi Andi Susanto | Senin, 10 November 2014 13:06
Hari Pahlawan dan kemajuan teknologi dan zaman. ©2014 Merdeka.com
Di Twitter hari ini yang menjadi trending topik berkaitan dengan peringatan Hari Pahlawan yang tepat jatuh pada hari ini 10 November.
Bertepatan dengan Hari Pahlawan 10 November ini, di Twitter Indonesia banyak sekali tweet-tweet bertuliskan mulai dari sekadar ucapan selamat Hari Pahlawan sampai dengan pengunggahan gambar-gambar bertemakan perjuangan.
Sayangnya, trending topik dan rasa terima kasih kepada perjuangan para pejuang atau juga sisi nasionalisme untuk menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia sepertinya hanya sebatas tulisan, tweet, postingan, gambar dan sejenisnya saja. Bahkan diperkirakan hal tersebut hanya semarak dalam satu hari saja yaitu ketika bertepatan dengan Hari Pahlawan kemudian akan menghilang ketika sudah berganti dengan hari lainnya.
Apabila Anda mengamati perkembangan teknologi internet, khususnya tren di sosial media saat ini, tidak sedikit 'peperangan' via jejaring sosial terjadi. Mulai dari yang bersifat pribadi sampai dengan yang melanggar hukum atau juga yang bersifat SARA.
Bahkan teror, serangan sampai dengan pembullyan online juga kerap terjadi. Salah satunya yang paling baru adalah saling hujatnya dua kelompok suporter bola terbesar di Indonesia di Facebook dan Twitter. Rasa saling tidak menyukai dan melakukan serangan-serangan secara online tersebut seperti tidak mengingat bahwa sebenarnya mereka adalah satu negara yaitu Indonesia.
Tidak hanya itu saja, rata-rata pengguna internet di Indonesia (menurut sebuah penelitian beberapa bulan lalu) juga justru lebih banyak menghabiskan waktunya di jejaring sosial dan bermain game online, bahkan pengaksesan situs-situs terlarang lain.
Di masa peperangan melawan penjajah dan merebut kemerdekaan, semua masyarakat di Indonesia akan melakukan berbagai macam cara agar Indonesia dapat tegak berdiri dan lepas dari penjajahan.
Mereka melakukannya dengan ikhlas walaupun nyawa taruhannya. Bahkan tidak ada sekat antara satu dengan lainnya. Semua melebur menjadi satu. Rasa saling memiliki dan cinta Tanah Air tumbuh pesat dengan satu tujuan merdeka.
Namun ketika Indonesia sudah berdiri dan merdeka, walaupun ada, namun persentasenya tidak sebanyak orang-orang yang hanya memanfaatkan kemerdekaan dan kemajuan Tanah Air ini, khususnya yang berhubungan dengan teknologi dan internet, untuk hal-hal yang kurang bermanfaat.
Alangkah indahnya, ketika semua rakyat Indonesia dapat memanfaatkan hasil perjuangan para pahlawan ini dengan hal-hal positif dan bersifat membangun Tanah Air serta terus memupuk rasa persatuan.
SUMBER
Link: http://adf.ly/tvOyg
