Senin, 12 Januari 2015 | 06:31 Email
Pascateror Prancis, Popularitas Partai Anti-Islam Belanda Meningkat

Bekas tembakan teroris di kantor majalah Charlie Hebdo, Paris, 7 Januari 2015. (sumber: AFP/ Getty Images)
Belanda - Popularitas partai anti-Islam di Belanda, Freedom Party, yang diusung oleh Geert Wilders meningkat pesat pascaserangan ekstremis Islam terhadap majalah Charlie Hebdo di Prancis.
Jika pemilu Belanda dilakukan sekarang, maka partai tersebut akan menjadi partai terbesar di Belanda, dengan 31 kursi dari parlemen yang beranggotakan 150 orang. Jumlah tersebut dua kali lipat lebih banyak dari perolehan di pemilu sebelumnya.
Partai berkuasa, Partai Liberal dan Partai Buruh hanya mendapatkan 28 kursi, lebih kecil dibandingkan 79 kursi yang didapatkan pada pemilu 2012.
Pascaserangan yang menewaskan 17 orang tersebut, Wilders mengatakan bahwa dunia Barat tengah dalam peperangan dengan Islam dan menyerukan agar dunia Barat mengambil langkah tegas terhadap Islam. "Jika kita tidak melakukan apapun, kejadian di Prancis akan terjadi di sini (Belanda)," kata dia kepada surat kabar Het Parool.
Lebih dari 80 responden yang disurvei oleh De Hond mengatakan bahwa warga Belanda yang pergi jihad ke Suriah seharusnya dicabut kewarganegaraannya dan mereka yang kembali ke Belanda seharusnya dihukum.
Wilders juga pernah menyebut Islam sebagai "kebohongan" dan Nabi Muhammad adalah "penjahat". Dia juga mendesak warga Maroko agar keluar dari Kota Den Haag.
Wilders kini hidup dalam penjagaan ketat selama 24 jam oleh pengawal bersenjata. Paslanya, 12 tahun lalu Theo van Gogh, seorang sutradara film anti-Islam ditusuk hingga mati di Amsterdam oleh seorang ekstremis.
Penulis: Faisal Maliki Baskoro/FMB
Sumber:Reuters
No 1 (www.beritasatu.com)
Sedap Sedap Nyeri

Dikutip dari: http://adf.ly/w8Kmu


