Please disable ad-blocker to view this page



SITUS BERITA TERBARU

"Pak Menteri, Jangan Marahi Kami karena Pakai Data Cuaca dari Internet..."

Sunday, January 4, 2015
Menteri Perhubungan, Ignatius Jonan berbincang dengan GM Angkasa Pura 1, Trikora Harjo tentang pesawat Air Asia QZ 8501 yang hilang kontak di kawasan Tanjung Pandan, Kalimantan, Minggu (28/12/2014).Sabtu, 3 Januari 2015 | 09:33 WIBJAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Jumat (2/1/2015), marah kepada Direktur AirAsia begitu mendengar Direktur AirAsia mengatakanbriefingpilot sebelum penerbangan adalah cara tradisional alias kuno. (Baca:Menteri Jonan Marahi Direktur AirAsia)."Itu yang sudah berlaku secara internasional, mengambil info cuaca secara fisik dari BMKG itu cara tradisional,"kataStaf Khusus Menteri Perhubungan Hadi M Djuraidmenirukan kata-kata salah satu Direktur AirAsia yang memicu kemarahan Jonan itu.Hadi yang mengikuti sidak itu pun bertutur,Jonan terlihat kesal mendengar pernyataan tersebut dan mengatakan,"Kalau ada aturan Anda harus patuh, jangan coba-coba melawan. Bisa saya cabut izin Anda!"Berita soal kemarahan Jonan gara-garabriefingterkait data perkiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika itu ternyata mengusik pilot dari maskapai lain. Lewatsurat terbuka, sang pilot bernama Fadjar Nugrohomengulik aturan soal perkiraan cuaca dari BMKG tersebut berikut praktik dan penjelasannya.Persoalan ini dipicu oleh temuan bahwa AirAsia tidak mengambil cetakan peta cuaca yang disediakan BMKG sebelum penerbangan QZ8501 yang kemudian hilang pada Minggu (28/12/2014). (Baca:Ternyata, AirAsia Tak Ambil Data Cuaca Sebelum Pesawat QZ8501 "Take Off").Dalam surat terbukanya, Fadjar tidak menampik bahwa maskapai dengan registrasi Indonesia atau pesawat yang akan terbang di wilayah Indonesia harus mengambil data cuaca dari BMKG. Aturan soal itu, sebut dia, merujuk pada PeraturanKeselamatan Penerbangan Sipil Nomor 121 ayat 101.BMKG sediakan situsAturan itu menegaskan bahwa tak satu pun penerbangan boleh menggunakan laporan cuaca untuk pengaturan penerbangan selain dari yang disediakan oleh BMKG atau sumber yang disetujui oleh Direktorat Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan.Dulu, kata Fadjar, memang para pilot dan maskapai mengambil cetakan atau salinanlaporan cuaca itu dari BMKG. Namun, kata Fadjar, BMKG sekarang telah menyediakanversionlinedari laporan cuaca itu dalamwebsiteyang beralamat dihttp://aviation.bmkg.go.id/web/metar_speci.php.http://aviation.bmkg.go.id/web/metar_speci.phpHalaman muka situs BMKG untuk laporan cuaca penerbangan. Gambar diunduh pada Sabtu (3/1/2014).Setelah BMKG menyediakan laporan cuacaversi situs ini, tutur Fadjar, banyak penerbang danflight operation officer(FOO) tak lagi datang ke kantorbriefingBMKG. "Di PKPS di atas tidak ditulis bahwalaporannya harus berbentuk kertas dari BMKG," kata Fadjar.Menurut Fadjar, terobosan BMKG menyediakan laporan cuaca untuk penerbangan lewat situs itu telah sangat membantu para FOO untuk lebih berkonsentrasi melepaskan penerbangan tanpa perlu berlari-lari atau berkendaraan demi mengambil fotokopi laporan cuaca terlebih dahulu."Selama ada listrik yang menyalakan komputer danprinterkami, dan internet, maka kami bisa mendapatkan laporan cuaca. Para FOO akan punya banyak waktuuntuk melakukanbriefingdengan penerbang," imbuh Fadjar.ArtibriefingFadjar melanjutkan, "Briefing(di sini) yang artinya berdiskusi antara FOO dan penerbang untuk menentukan bahan bakardan urusan penerbangan lainnya yang dibutuhkan." Itu pun, kata dia, peringatan soal kebaruan informasi tetap dilihat, sebagaimana peringatan yang tertera dalam situs BMKG itu.Bagi Fadjar, kehadiran situs BMKG untuk penerbangan itu juga bermanfaat bagi para petugas spesialis peramal cuaca di kantorbriefingpenerbangan. "Beliau-beliau ini bisa berkonsentrasi mengirimkanproduk cuaca penerbangan tanpa terganggu aktifitas fotokopi."Fadjar menyarankan Jonan—daripada memarahi Direktur AirAsia gara-gara ramalan cuaca ini—untuk menyambangi fasilitas BMKG di daerah, untuk tahu betul keluhan para spesialis peramal cuaca itu.KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZESPesawat AirAsia.Kabar gembira lainnya, kata Fadjar untuk Jonan, data BMKG yang diunggah lewat situs yang dibuat instansi itu sendiri untukpenerbangan, juga sudah didistribusikan secara global di dunia penerbangan."Artinya, kalau kami bukawebsitedari luar negeri pun, isinya akan sama dengan isiwebsiteBMKG, kecuali kalau tidak di-updateoleh petugasnya."Fadjar kembali menegaskan bahwa para pilot tahu tak boleh menggunakanwebsiteramalan cuaca lain sekalipun data yang diunggah sama dengan milik BMKG."Kecuali maskapai tempat para penerbang bekerja disetujui mengambil data dari sumber lain oleh pejabat di kementerian Bapak."Nyawa danhuman error"Pak Menteri, jangan damprat kami karena mendapatkan informasi cuaca dari internetkarena informasi cuaca tersebut juga dari BMKG," lanjut Fadjar. Dia berharap Jonan mengunjungi maskapai penerbangan—tak hanya AirAsia—tanpa harus menunggu ada kecelakaan. Bila Jonan beralasan masalah ramalan cuaca dari BMKG ini dalam konteks setiap nyawa adalah berharga, Fadjar tak menyanggah. Dia mengaku tahu betul rasanya kehilangan nyawa di dunia penerbangan karena adik kandungnya yang juga penerbang meninggal.Ketika menyinggung soal kehilangan nyawa di dunia penerbangan itu, Fadjar mengkritisi pertanyaan yang jamak diajukan para wartawan saat ada musibah,tak terkecuali musibah penerbangan.Di bagian akhir surat terbukanya, Fadjar mengatakan cuaca di seluruh Indonesia pada bulan-bulan ini relatif sama, tak hanya di rute Surabaya-Singapura. Penghentian penerbangan rute Surabaya-Surabaya, menurut dia, tak menyelesaikan masalah. (Baca:Izin AirAsia Rute Surabaya-Singapura Dibekukan).Menutup surat terbukanya, Fadjar meminta maaf bila ada hal tak berkenan dalam suratnya, sembari menyisipkan prinsiphuman errordalam dunia penerbangan. "Kalau kami berbuat kesalahan, selain bisa mati kami (juga) akan didamprat dan dihujat oleh umat manusia sedunia. Kalau kami tidak salah, tidak ada yang ingat karena sudah bayar sebelum naik pesawat."Fadjar adalah pilot aktif dan instruktur Airbus A330 di maskapai di luar negeri. Diamerupakan lulusan Southwind Aviation. Fadjar juga aktif menulis di situsilmuterbang.comyang berisi beragam tulisan untuk belajar dan meningkatkan keterampilan personel penerbangan sekaligus menambah wawasan masyarakat umum tentang dunia penerbangan.
... saatnya melek teknologi pak..
sumber http://nasional.kompas.com/read/2015/01/03/09331151/.Pak.Menteri.Jangan.Marahi.Kami.karena.Pakai.Data.Cuaca.dari.Internet.

Dikutip dari: http://adf.ly/vpfUA
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive