
�Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang disebabkan oleh pembatalan ini," kata juru bicara Kenya Airways, seperti dikutip Xinhua.
Kudeta mencekam ini dilakukan oleh sekelompok tentara yang bersekutu dengan mantan Wakil Presiden Riek Machar. Riek, yang merupakan saingan politik Presiden Sudan Salva Kiir, dipecat dari jabatannya pada Juli lalu.
Akibat kudeta ini, jam malam sempat diberlakukan di Sudan Selatan sejak pukul 18.00 hari Senin hingga pukul 06.00 hari Selasa. Namun kini, pemerintah telah memegang kendali penuh terhadap Juba.
Bentrokan juga sempat terjadi antara pendukung Riek dan pendukung Kiir. Untungnya, tidak ada laporan mengenai korban jiwa atau terluka dalam kudeta ini.
Sumber


