![[imagetag]](http://statik.tempo.co/data/2013/12/09/id_244858/244858_620.jpg)
Djoko Susanto, kerabat Darman, mengatakan baru mengetahui Darman meninggal setelah dua petugas PT KAI dan seorang anggota Kepolisian Resor Kota Tegal menyambangi kediaman keluarga Darman di RT 3/11, Kelurahan Panggung, Kecamantan Tegal Timur, sore tadi. �Kedatangan mereka untuk memberitahukan kabar duka yang menimpa Darman,� kata Djoko di Tegal, Senin, 9 Desember 2013.
Kabar tewasnya Darman ini langsung disambut isak tangis istri Darman, Reza Restianingsih, 24 tahun, beserta anggota keluarga dan tetangganya. Di kediamannya yang mungil ini, Darman, 25 tahun, tinggal bersama istri dan anaknya, Fariz Syaifullah, yang baru berumur 2 tahun. Hingga Senin petang, warga sekitar terus berdatangan untuk mengucapkan belasungkawa sekaligus menenangkan Reza yang masih syok.
Djoko mengatakan, semula jenazah Darman akan diantar dari Jakarta ke rumahnya. Namun, atas keputusan keluarga, jenazah akhirnya akan dibawa ke Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, tempat kedua orang tuanya tinggal. �Saya sudah menghubungi PT KAI karena perubahan itu,� kata Djoko. �Seluruh biaya transportasi ditanggung PT KAI.�
Darman adalah satu dari lima korban tewas dalam kecelakaan yang terjadi siang tadi di perlintasan kereta api di Bintaro. Kereta yang dikemudikannya menabrak truk pembawa bahan bakar minyak yang diduga menerobos perlintasan. Akibatnya, truk terguling dan terbakar, sementara kereta terguling.
Sumber


