Bandung - Langit cerah di kawasan Cigadung Selatan 7, Kota Bandung. Cahaya matahari menyorot dinding rumah No A 28. Sebuah rumah unik dengan dinding dari botol berdiri kokoh. Sang pemilik, Ridwan Kamil, turun dari dalam rumah menuju garasi, bersiap untuk beraktifitas.
Dengan memakai pakaian sipil resmi lengkap berwarna abu-abu tua, ia duduk di tangga dan memakai sepatu berwarna hitam mengkilat. Rambutnya masih terlihat basah, ekspresinya menunjukan semangat untuk memulai hari. Kebetulan hari ini adalah hari ke-100 ia menjabat sebagai Wali Kota pasca dilantik 16 September 2013 lalu.
Belum usai memakai sepatunya, seorang ibu, warga RT 5 RW 12 Kelurahan Cigadung Kota Bandung mengadu kepada Emil. Sambil berjalan menuju sepedanya, Emil mendengarkan keluhan dari ibu tersebut.
"Aya naon ibu (ada apa bu)?," sapanya.
Ibu yang memakai jilbab hitam tersebut mengeluhkan perbaikan kirmir di dekat kediamannya. Ia mengaku sudah mengeluhkan kepada Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Kota Bandung, namun tidak ada respon.
Ibu tersebut bercerita sambil menunjukkan video di handphonenya. "Ini kalau hujan deras bisa longsor pak. Selama ini hanya pakai bronjong saja," ucapnya.
Emil lalu meminta ajudannya untuk menghubungi stafnya di DBMP. Ia menginstruksikan staf DBMP langsung membuat kirmir.
"Sudah saya minta dari Bina Marga untuk menuju ke sana," ujar Emil.
Emil lantas memakai helm sepedanya yang berwarna putih, juga memakai rompi biru bertuliskan 'Mari Bersepeda' lalu mengayuh sepeda berwarna birunya menuju Kantor Kelurahan Sadang Serang, Jalan Cikutra Barat No 131.
sumber : detik
Bandingkan ama Wagiman, yg dicurhatin warga cm bisa bilang "kenapa semua2 harus dia, semau2 harus dia? Dicurhatin pedagang blok G, juga malah dibales koq bisanya cm curhat?"
Bandingkan ama si Kamil nih, yg warga sampe dateng ke rumah dia, baru di depan garasi rumah dicurhatin warga, udah diterima ama si Kamil
Bayangkan juga si Kamil yg berangkat kerja naik sepeda, dibandingkan wagiman yg dulunya janji ga pake voorijder tapi sekarang jadi salah satu penyebab kemacetan di Jakarta
