Please disable ad-blocker to view this page



SITUS BERITA TERBARU

9 Tahun Tsunami Aceh, Masih Ada Warga Tinggal di Barak Pengungsian

Thursday, December 26, 2013
Sembilan tahun lalu tsunami besar melanda Aceh. Tepatnya pada 26 Desember 2004, Aceh dilanda gempa dan gelombang tsunami terdahsyat di Aceh yang telah menghancurkan ribuan rumah dan infrastruktur lainnya.

Terutama di Ulee Lheue merupakan kawasan titik pusat datangnya gelombang tsunami di Banda Aceh. Daerah itu semua bangunan rata dengan tanah disapu tsunami.

Ironisnya, di tengah-tengah kemegahan bangunan yang indah, fasilitas transportasi sudah baik seperti jalan sudah beraspal hotmix, namun masih terselip sebuah barak merana yang terlupakan di kawasan Ulee Lheue. Di barak tersebut tinggal sebanyak 26 Kepala Keluarga (KK).

"Kami ini korban tsunami yang belum mendapatkan rumah bantuan," kata koordinator barak, Burhan pada merdeka.com beberapa waktu lalu.

Barak yang masih tersisa tersebut sudah kumuh dan beberapa sudut sudah dimakan rayap. Bahkan, menurut pengakuan Burhan, satu barak bahkan ada yang tinggal dua keluarga, tentu ini jauh dari kehidupan normal dan sehat untuk anak-anak mereka.

Begitulah nasib mereka saat ini. Setiap saat mereka ingin menuntut haknya, mereka dipingpong ke beberapa tempat seperti ke Reudeup dan Labui. Keduanya berlokasi di Aceh Besar.

Sesampai mereka ke lokasi tersebut, ternyata rumah yang dijanjikan itu sudah dihuni oleh orang lain. Bahkan, ada di antara warganya sudah tinggal beberapa hari di rumah bantuan tersebut, tetapi sang pemilik rumah datang dan mengusir warga Ulee Lheue tersebut. Sehingga warga harus kembali ke barak.

"Pernah itu warga saya, setelah menempati rumah bantuan di Desa Reudeup Kabupaten Aceh Besar, lalu di usir, katanya ini milik orang lain," tegas Burhan.

Padahal keberadaan barak tersebut tidak jauh dari pusat kota Banda Aceh. Bahkan di depan berdiri barak itu adalah pantai yang telah dijadikan objek wisata di Banda Aceh.

Salah seorang tokoh masyarakat Desa Ulee Lheue, Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh, Afwani mengaku semua warga yang tinggal di barak Ulee Lheue itu adalah penduduk asli belum mendapat rumah. "Iya benar mereka itu korban tsunami belum mendapat rumah, tegas Afwani.

Afwani bersama koordinator barak yaitu Burhan sudah berupaya untuk mencari solusi agar mereka bisa mendapatkan barak. Akan tetapi, pihak pemerintah Kota Banda Aceh belum memberikan respons positif. Para pejabat di sana hanya memberikan janji-janji bantuan rumah. "Ya sampai sekarang belum terealisasi," katanya.(sumber)

Paling juga yang ngaku2 korban tuch,,,,
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive