Video dulu . . .
TKP
Jakarta - Imparsial mengkritik latihan perang yang dilakukan jajaran TNI di Poso. Panglima TNI Moeldoko menyebut latihan tersebut sebagai pesan untuk kelompok teroris di Poso yang dipimpin Santoso.
Direktur Program Imparsial Al Araf mengatakan soal penanganan terorisme, Indonesia mengacu pada Undang-Undang Nomor 15 tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme di mana polisi yang dikedepankan dalam upaya pemberantasan terorisme. Upaya pemberantasan tersebut adalah melalui proses peradilan.
"Sehingga upaya menanggulangi kelompok Santoso dan kawan-kawan sebaiknya dilakukan kepolisian," kata Al Araf melalui perbincangan dengan detikcom, Selasa (31/3/2015).
TNI, kata dia, hanya bisa terlibat penanganan terorisme dalam menjalankan tugas operasi militer selain perang jika ada keputusan politik negara. "Yakni keputusan presiden dengan pertimbangan parlemen sesuai pasal 7 ayat 3 Undang-undang TNI," jelasnya.
Namun, apabila TNI tetap bersikukuh untuk melibatkan diri dalam mengatasi terorisme tanpa adanya keputusan politik negara, maka operasi itu dapat dikatakan melanggar hukum dalam hal ini UU TNI.
"Biarkan penanganan masalah penanganan terorisme untuk menghadapi kelompok Santoso dilakukan dengan operasi penegakan hukum di mana polisi yang bertanggungjawab menanggulanginya," katanya.
"Jangan buat wilayah Poso jadi wilayah operasi militer karena itu dikhawatirkan akan memperkeruh masalah di Poso," imbuhnya.
Latihan bersama TNI di kawasan Gunung Biru, Poso, Sulawesi Tengah, ditunjukan dengan peragaan berbagai macam kekuatan, baik itu personel maupun alutsista.
"Latihan itu membawa pesan Show Of Forces, terhadap kelompok tertentu, bahwa tidak ada tempat bagi ISIS di Indonesia serta akan berdampak baik secara nasional maupun internasional," kata Panglima TNI Jenderal Moeldoko dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom.
Dalam latihan tersebut digambarkan bagaimana kawasan Gunung Biru dihujani roket oleh PPRC TNI yang sedang melaksanakan latihan di daerah tersebut. Gunung yang disinyalir menjadi markas dan pelatihan para teroris itu digempur dari darat, laut, dan udara, dengan berbagai macam persenjataan yang dimiliki TNI.
-
sumber: http://news.detik.com/read/2015/04/0...perang-di-poso
-
ane gk bs komen apa2 bwt cecunguk2 gini.
cuma bisa mengingatkan . . .
Fadli Dibunuh karena Dianggap Jadi Informan Densus 88
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyidikan sementara Polres Poso menyatakan pembunuh sadis petani M. Fadli (50) yang digorok di depan rumahnya di Desa Taunca Padalembara, Kec Poso Pesisir Selatan, Kab Poso, Sulawesi Tengah, Kamis (18/9/2014), adalah kelompok garis keras dari Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso Abu Wardah.
-sumber: http://www.tribunnews.com/nasional/2...rman-densus-88
Kelompok Santoso Membantai Warga Poso, TNI Diminta Turun
Jenazah terakhir yang ditemukan adalah Heri Tubio alias Papa Oi. Dia ditemukan tewas secara mengenaskan dengan cara dimutilasi, Jumat (16/1/2015). Lelaki 50 tahun itu disandera kelompok Santoso sejak Kamis.
Aparat keamanan bersama warga menemukan kepala jenazah di sebuah gerobak dekat perkampungan. Tubuhnya ditemukan di perkebunan kakao kaki Gunung Biru, Poso, atau sekitar dua kilometer dari perkampungan.
-sumber: http://news.metrotvnews.com/read/201...-diminta-turun
sementara itu . . .
Seusai pelaksanaan latihan perang, TNI juga menggelar kegiatan bakti sosial berupa pelayanan kesehatan gratis, pembagian sembako, perbaikan jembatan dan irigasi, dan perbaikan 205 rumah warga.
-
sumber: http://daerah.sindonews.com/read/983...oso-1427780611
---
Momen lainnya yang paling dinantikan warga adalah antraksi terjun payung oleh anggota Yonif Lintas Udara (Linud) 502 yang diterbangkan oleh pesawat Hercules C130 dari Balikpapan, Kalimantan Timur. Atraksi terjun payung yang melibatkan 600 personel TNI itu merupakan sebuah pemandangan yang baru pertama kali dilihat oleh warga Poso.
Ajang, seorang pelajar kelas 1 sebuah sekolah dasar, mengaku senang menyaksikan pesawat terbang dan terjun payung TNI.
Andre, Kepala Desa Sa'atu yang turut menyaksikan aksi terjun payung TNI menjelaskan, warga sangat antusias untuk menyaksikan kegiatan latihan PPRC TNI yang disebutnya sangat hebat. Dia berharap kegiatan seperti itu sering dilakukan untuk menjaga keamanan bangsa dan negara, khususnya keamanan di Kabupaten Poso.
-sumber: http://daerah.sindonews.com/read/983...oso-1427789693
---
demi . . .
-
spt di suriah, relakah kita ketika ada org2 yg ngaku pejuang "pembebas" tapi begini kelakukannya:
NKRI ini tegak bukan karena perjuangan agama A, agama B, suku C, suku D, kelompok E, kelompok F, tetapi atas dasar persatuan dan perasaan senasib seperjuangan seluruh tumpah darah nusantara dari Sabang smp Merauke !
demi menegakkan keadilan utk keluarga almarhum M. Fadli dan korban2 lainnya, maka lakukanlah wahai TNI apa pun yg diperlukan utk memberi keamanan dan kenyamanan kpd rakyat Indonesia !
Link: http://adf.ly/1Ca5zs
TKP
Jakarta - Imparsial mengkritik latihan perang yang dilakukan jajaran TNI di Poso. Panglima TNI Moeldoko menyebut latihan tersebut sebagai pesan untuk kelompok teroris di Poso yang dipimpin Santoso.
Direktur Program Imparsial Al Araf mengatakan soal penanganan terorisme, Indonesia mengacu pada Undang-Undang Nomor 15 tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme di mana polisi yang dikedepankan dalam upaya pemberantasan terorisme. Upaya pemberantasan tersebut adalah melalui proses peradilan.
"Sehingga upaya menanggulangi kelompok Santoso dan kawan-kawan sebaiknya dilakukan kepolisian," kata Al Araf melalui perbincangan dengan detikcom, Selasa (31/3/2015).
TNI, kata dia, hanya bisa terlibat penanganan terorisme dalam menjalankan tugas operasi militer selain perang jika ada keputusan politik negara. "Yakni keputusan presiden dengan pertimbangan parlemen sesuai pasal 7 ayat 3 Undang-undang TNI," jelasnya.
Namun, apabila TNI tetap bersikukuh untuk melibatkan diri dalam mengatasi terorisme tanpa adanya keputusan politik negara, maka operasi itu dapat dikatakan melanggar hukum dalam hal ini UU TNI.
"Biarkan penanganan masalah penanganan terorisme untuk menghadapi kelompok Santoso dilakukan dengan operasi penegakan hukum di mana polisi yang bertanggungjawab menanggulanginya," katanya.
"Jangan buat wilayah Poso jadi wilayah operasi militer karena itu dikhawatirkan akan memperkeruh masalah di Poso," imbuhnya.
Latihan bersama TNI di kawasan Gunung Biru, Poso, Sulawesi Tengah, ditunjukan dengan peragaan berbagai macam kekuatan, baik itu personel maupun alutsista.
"Latihan itu membawa pesan Show Of Forces, terhadap kelompok tertentu, bahwa tidak ada tempat bagi ISIS di Indonesia serta akan berdampak baik secara nasional maupun internasional," kata Panglima TNI Jenderal Moeldoko dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom.
Dalam latihan tersebut digambarkan bagaimana kawasan Gunung Biru dihujani roket oleh PPRC TNI yang sedang melaksanakan latihan di daerah tersebut. Gunung yang disinyalir menjadi markas dan pelatihan para teroris itu digempur dari darat, laut, dan udara, dengan berbagai macam persenjataan yang dimiliki TNI.
-
sumber: http://news.detik.com/read/2015/04/0...perang-di-poso
-
ane gk bs komen apa2 bwt cecunguk2 gini.
cuma bisa mengingatkan . . .
Fadli Dibunuh karena Dianggap Jadi Informan Densus 88
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyidikan sementara Polres Poso menyatakan pembunuh sadis petani M. Fadli (50) yang digorok di depan rumahnya di Desa Taunca Padalembara, Kec Poso Pesisir Selatan, Kab Poso, Sulawesi Tengah, Kamis (18/9/2014), adalah kelompok garis keras dari Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso Abu Wardah.
-sumber: http://www.tribunnews.com/nasional/2...rman-densus-88
Kelompok Santoso Membantai Warga Poso, TNI Diminta Turun
Jenazah terakhir yang ditemukan adalah Heri Tubio alias Papa Oi. Dia ditemukan tewas secara mengenaskan dengan cara dimutilasi, Jumat (16/1/2015). Lelaki 50 tahun itu disandera kelompok Santoso sejak Kamis.
Aparat keamanan bersama warga menemukan kepala jenazah di sebuah gerobak dekat perkampungan. Tubuhnya ditemukan di perkebunan kakao kaki Gunung Biru, Poso, atau sekitar dua kilometer dari perkampungan.
-sumber: http://news.metrotvnews.com/read/201...-diminta-turun
sementara itu . . .
Seusai pelaksanaan latihan perang, TNI juga menggelar kegiatan bakti sosial berupa pelayanan kesehatan gratis, pembagian sembako, perbaikan jembatan dan irigasi, dan perbaikan 205 rumah warga.
-
sumber: http://daerah.sindonews.com/read/983...oso-1427780611
---
Momen lainnya yang paling dinantikan warga adalah antraksi terjun payung oleh anggota Yonif Lintas Udara (Linud) 502 yang diterbangkan oleh pesawat Hercules C130 dari Balikpapan, Kalimantan Timur. Atraksi terjun payung yang melibatkan 600 personel TNI itu merupakan sebuah pemandangan yang baru pertama kali dilihat oleh warga Poso.
Ajang, seorang pelajar kelas 1 sebuah sekolah dasar, mengaku senang menyaksikan pesawat terbang dan terjun payung TNI.
Andre, Kepala Desa Sa'atu yang turut menyaksikan aksi terjun payung TNI menjelaskan, warga sangat antusias untuk menyaksikan kegiatan latihan PPRC TNI yang disebutnya sangat hebat. Dia berharap kegiatan seperti itu sering dilakukan untuk menjaga keamanan bangsa dan negara, khususnya keamanan di Kabupaten Poso.
-sumber: http://daerah.sindonews.com/read/983...oso-1427789693
---
demi . . .
-
spt di suriah, relakah kita ketika ada org2 yg ngaku pejuang "pembebas" tapi begini kelakukannya:
NKRI ini tegak bukan karena perjuangan agama A, agama B, suku C, suku D, kelompok E, kelompok F, tetapi atas dasar persatuan dan perasaan senasib seperjuangan seluruh tumpah darah nusantara dari Sabang smp Merauke !
demi menegakkan keadilan utk keluarga almarhum M. Fadli dan korban2 lainnya, maka lakukanlah wahai TNI apa pun yg diperlukan utk memberi keamanan dan kenyamanan kpd rakyat Indonesia !
Link: http://adf.ly/1Ca5zs