GUNUNGPUTRI � Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 3 Gunung Putri yang terletak di Jalan Raya Ciangsana, Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, menjadi langganan banjir. Setiap kali turun hujan, tak jarang air selalu masuk ke areal sekolah.
Banjir yang sering melanda sekolah tersebut, lantaran keberadaan bangunan sekolah berada\ di dataran rendah. Wakil Kepala SMPN 3 Gunung Putri Sanusi mengatakan, banjir diperparah dengan berdirinya Permahan Kota Wisata yang lokasinya tidak jauh dari sekolah.
�Kami sudah melayangkan surat ke pengembang perumahan. Kami minta pengembang untuk men carikan solusi agar permasalahan ini tidak terus terjadi,� kata Sanusi kepada Metropolitan, kemarin.
Lebih lanjut dirinya memaparkan, sampai saat ini belum ada respon dari pengembang, terkait dengan keluhan pihak sekolah. Padahal surat sudah dilayangkan sejak lama.
�Kalau tetap dibiarkan, siswa akan sangat terganggu belajarnya apalagi saat musim hujan pasti sekolah terkena banjir,� kesalnya. Sementara itu Sekretaris Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Engkar Karyana menyatakan, sampai kini belum mendapatkan informasi maupun surat dari pihak sekolah, terkait permasalahan tersebut. Namun demikian pihaknya akan segera melakukan peninjauan langsung ke lokasi untuk melihat kondisi yang sebenarnya.
�Besok (hari ini- red), saya bersama kepala desa akan mendatangi lokasi sekolah,� janjinya. Engkar menegaskan, permasalahan itu sebenarnya belum perlu melibatkan pihak Perumahan Kota Wisata. Apalagi, lahan yang dikuasai pengembang belum difungsikan. Namun demikian menurutnya sebagai pihak desa akan pro aktif mencarikan solusinya agar permasalahan ini bisasegera diselesaikan.
�Mudah mudahan dalam waktu dekat ini, masalah banjir di SMPN 3 bisa di atasi,� pungkasnya. (her/a/sal)
sumber : Harian Metropolitan
Banjir yang sering melanda sekolah tersebut, lantaran keberadaan bangunan sekolah berada\ di dataran rendah. Wakil Kepala SMPN 3 Gunung Putri Sanusi mengatakan, banjir diperparah dengan berdirinya Permahan Kota Wisata yang lokasinya tidak jauh dari sekolah.
�Kami sudah melayangkan surat ke pengembang perumahan. Kami minta pengembang untuk men carikan solusi agar permasalahan ini tidak terus terjadi,� kata Sanusi kepada Metropolitan, kemarin.
Lebih lanjut dirinya memaparkan, sampai saat ini belum ada respon dari pengembang, terkait dengan keluhan pihak sekolah. Padahal surat sudah dilayangkan sejak lama.
�Kalau tetap dibiarkan, siswa akan sangat terganggu belajarnya apalagi saat musim hujan pasti sekolah terkena banjir,� kesalnya. Sementara itu Sekretaris Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Engkar Karyana menyatakan, sampai kini belum mendapatkan informasi maupun surat dari pihak sekolah, terkait permasalahan tersebut. Namun demikian pihaknya akan segera melakukan peninjauan langsung ke lokasi untuk melihat kondisi yang sebenarnya.
�Besok (hari ini- red), saya bersama kepala desa akan mendatangi lokasi sekolah,� janjinya. Engkar menegaskan, permasalahan itu sebenarnya belum perlu melibatkan pihak Perumahan Kota Wisata. Apalagi, lahan yang dikuasai pengembang belum difungsikan. Namun demikian menurutnya sebagai pihak desa akan pro aktif mencarikan solusinya agar permasalahan ini bisasegera diselesaikan.
�Mudah mudahan dalam waktu dekat ini, masalah banjir di SMPN 3 bisa di atasi,� pungkasnya. (her/a/sal)
sumber : Harian Metropolitan