Quote:LINTAS7.COM - JAKARTA - Karena keengganannya menolak impor pangan, Menteri Perdagangan yang belum lama dilantik, M. Lutfi dianggap melecehkan petani Indonesia.
Dalam pembukaan Agrinex Expo Ke-8 di JCC, Menteri Perdagangan M. Lutfi enggan menanggapi permintaan panitia untuk mengurangi impor pangan Indonesia.
�Atas nama 230 juta rakyat Indonesia, impor pangan akan tetap saya jalankan di sisa akhir masa pemerintahan SBY," ujarnya.
Justru M. Lutfi menyalahkan, Institut Pertanian Bogor (IPB) yang dianggapnya tidak mampu melahirkan petani, tetapi justru bankir dan wartawan. Menurutnya itu sebuah kegagalan IPB dalam memajukan pertanian Indonesia.
Pernyataan Menteri Perdagangan menuai kecaman dari Himpunan Alumni IPB, Bayu A. Yulianto, selaku Humas HA IPB menyatakan, bahwa pernyataan Lutfi itu menyesatkan.
�Bagaimana mungkin kebijakan impor pangan yang membuat kita tidak berdaulat di negeri sendiri, dijalankan dengan mengatasnamakan 230 juta rakyat Indonesia. Ini pelecehan terhadap para petani Indonesia, rakyat yang mana yang diklaim oleh Lutfi?� kata Bayu.
Akibatnya, Himpunan Alumni IPB meminta, agar SBY segera mencopot Lutfi dari posisi Menteri Perdagangan, karena kebijakannya dianggap akan semakin membuat nasib petani Indonesia semakin terpuruk.
Dalam rakor pangan bulan Oktober 2013 lalu di Bukit Tinggi, Presiden SBY pernah menyatakan komitmennya untuk meningkatkan produktivitas pangan, bukan impor.
�Bagaimana mungkin Lutfi justru menginginkan impor sebagai solusi atas ancaman krisis pangan yang kita hadapi? Ini kan berarti dia tidak mengerti apa yang sudah digariskan oleh atasannya," tegas Bayu.
Terkait dengan melemparkan kesalahan kepada IPB, Bayu menilai, Lutfi sudah kehilangan akal sehat. Pertanian Indonesia itu selama puluhan tahun diabaikan oleh negara, bahkan setelah reformasi hal itu terus berlanjut. Kendati demikian, kami tidak pernah menyerah, meskipun pertanian terus menerus dimarjinalkan oleh pemerintah, IPB dan alumninya terus berupaya melakukan inovasi dan kerja-kerja kongkrit di lapangan untuk bisa mengangkat derajat pertanian Indonesia. Lutfi harus sering-sering turun ke lapangan agar dia mengerti persoalan petani," sambungnya.
Untuk menghadapi Pemilu 2014, Himpunan Alumni IPB menekankan agar rakyat Indonesia harus memilih wakil rakyat dan calon presiden yang berkomitmen membebaskan Indonesia dari jeratan impor pangan.
"Pemimpin masa depan harus mau meletakkan pertanian sebagai soko guru pembangunan nasional, sehingga Indonesia bisa berdaulat atas pangan dan petani kita bisa sejahtera," pungkasnya kepada redaksi Lintas7.(mj)
Sumber: http://lintas7.com/nasional/6437-men...i-dan-ipb.html
Masa indonesia tanah surga begini, menterinya sendiri malah mau impor pangan gan... kapan kita bisa swasembada pangan nih? kapan petani kita kaya? kapan kedaulatan pangan kita tercapai???
Apa mungkin ini masalah jatah menjatah gan????
Dalam pembukaan Agrinex Expo Ke-8 di JCC, Menteri Perdagangan M. Lutfi enggan menanggapi permintaan panitia untuk mengurangi impor pangan Indonesia.
�Atas nama 230 juta rakyat Indonesia, impor pangan akan tetap saya jalankan di sisa akhir masa pemerintahan SBY," ujarnya.
Justru M. Lutfi menyalahkan, Institut Pertanian Bogor (IPB) yang dianggapnya tidak mampu melahirkan petani, tetapi justru bankir dan wartawan. Menurutnya itu sebuah kegagalan IPB dalam memajukan pertanian Indonesia.
Pernyataan Menteri Perdagangan menuai kecaman dari Himpunan Alumni IPB, Bayu A. Yulianto, selaku Humas HA IPB menyatakan, bahwa pernyataan Lutfi itu menyesatkan.
�Bagaimana mungkin kebijakan impor pangan yang membuat kita tidak berdaulat di negeri sendiri, dijalankan dengan mengatasnamakan 230 juta rakyat Indonesia. Ini pelecehan terhadap para petani Indonesia, rakyat yang mana yang diklaim oleh Lutfi?� kata Bayu.
Akibatnya, Himpunan Alumni IPB meminta, agar SBY segera mencopot Lutfi dari posisi Menteri Perdagangan, karena kebijakannya dianggap akan semakin membuat nasib petani Indonesia semakin terpuruk.
Dalam rakor pangan bulan Oktober 2013 lalu di Bukit Tinggi, Presiden SBY pernah menyatakan komitmennya untuk meningkatkan produktivitas pangan, bukan impor.
�Bagaimana mungkin Lutfi justru menginginkan impor sebagai solusi atas ancaman krisis pangan yang kita hadapi? Ini kan berarti dia tidak mengerti apa yang sudah digariskan oleh atasannya," tegas Bayu.
Terkait dengan melemparkan kesalahan kepada IPB, Bayu menilai, Lutfi sudah kehilangan akal sehat. Pertanian Indonesia itu selama puluhan tahun diabaikan oleh negara, bahkan setelah reformasi hal itu terus berlanjut. Kendati demikian, kami tidak pernah menyerah, meskipun pertanian terus menerus dimarjinalkan oleh pemerintah, IPB dan alumninya terus berupaya melakukan inovasi dan kerja-kerja kongkrit di lapangan untuk bisa mengangkat derajat pertanian Indonesia. Lutfi harus sering-sering turun ke lapangan agar dia mengerti persoalan petani," sambungnya.
Untuk menghadapi Pemilu 2014, Himpunan Alumni IPB menekankan agar rakyat Indonesia harus memilih wakil rakyat dan calon presiden yang berkomitmen membebaskan Indonesia dari jeratan impor pangan.
"Pemimpin masa depan harus mau meletakkan pertanian sebagai soko guru pembangunan nasional, sehingga Indonesia bisa berdaulat atas pangan dan petani kita bisa sejahtera," pungkasnya kepada redaksi Lintas7.(mj)
Sumber: http://lintas7.com/nasional/6437-men...i-dan-ipb.html
Masa indonesia tanah surga begini, menterinya sendiri malah mau impor pangan gan... kapan kita bisa swasembada pangan nih? kapan petani kita kaya? kapan kedaulatan pangan kita tercapai???
Apa mungkin ini masalah jatah menjatah gan????