Quote:
Keharusan bagi karyawan untuk bekerja di kantor rupanya diam-diam dinilai menjadi masalah cukup besar bagi sebagian perusahaan, terutama di kota besar seperti Jakarta atau sebut saja Singapura. Mengapa demikian?
Harga sewa atau beli properti perkantoran yang makin membumbung tinggi jadi salah satu penyebabnya. Belum lagi masalah kemacetan seperti di Jakarta atau Bangkok yang lumayan akut, dan mungkin membuat perjalanan ke kantor butuh perjuangan berat serta banyak waktu terbuang percuma.
"Diperlukan sebuah transformasi ruang kantor. Pasalnya harga real estate makin melambung tak terkira, di Singapura saja sudah jutaan dollar. Ini tentu cukup membebani perusahaan," kata Mark Micallef, Area Vice President Citrix Asean dalam temu media terbatas di Singapura, Rabu (26/4/2014).
Untuk menekan ongkos perusahaan, salah satu hal yang bisa dilakukan adalah implementasi BYOD atau bring your own devices, sistem yang memungkinkan karyawan memakai perangkat pilihannya sendiri sehingga bisa bekerja di mana saja. Tidak perlu lagi selalu datang ke kantor.
"Tren BYOD sebenarnya punya beberapa keuntungan. Pertama, bisa meningkatkan produktivitas karena karyawan merasa senang bisa menggunakan perangkat pilihannya sendiri," kata Mark.
Selain itu, perangkat BYOD yang digunakan juga cenderung tidak mudah rusak karena karyawan lebih punya rasa memiliki. Tren BYOD saat ini menurut Mark tidak bisa diabaikan karena pekerja generasi muda cenderung lebih senang bekerja dengan gadget yang dipilih sendiri.
Di samping itu, adopsi perangkat mobile meningkat tajam. Menurut Citrix, sudah lumrah di Malaysia atau Indonesia, apalagi Singapura, orang punya beberapa perangkat mobile sekaligus, masih ditambah pula dengan laptop atau desktop.
Data dan informasi yang dimiliki perusahaan sudah tentu harus terjaga dan tetap aman, meski diakses dari mana saja, sesuatu yang akan terjadi ketika perusahaan menerapkan BYOD dan karyawan bisa bekerja di luar kantor. Lalu bagaimana?
Solusi Citrix
Citrix selaku perusahaan software untuk enterprise pun coba mengemukakan beberapa solusi pendukung BYOD agar biaya perusahaan untuk kantor atau sumber daya manusia bisa ditekan, tanpa mengurangi produktivitas. Contohnya dengan solusi XenDesktop dan XenApp. Juga ada solusi lain termasuk XenMobile, ShareFile, GoToMeeting sampai NetScaler.
XenDesktop pada intinya menghantarkan aplikasi virtual dan desktop sebagai layanan mobile. XenDesktop menyajikan pengalaman pemakaian layaknya desktop di hampir semua perangkat dengan bermacam sistem operasi.
Sedangkan XenApp adalah produk aplikasi virtualisasi di mana user bisa mengakses berbagai aplikasi dengan aman di berbagai perangkat. Layanan tersebut diklaim membuat data organisasi tetap aman dan menyajikan pengalaman pemakaian yang konsisten di semua perangkat yang dipakai, karena semua prosesnya melalui data center.
"Dengan solusi tersebut, aplikasi yang diakses pada dasarnya mengikuti kemanapun saya pergi. Misalnya saat mengakses Microsoft Word di kantor namun tiba-tiba harus pergi, saya bisa tetap mengaksesnya di rumah di mana kondisi aplikasi dalam keadaan ketika terakhir kali diakses," jelas Mark. Hal itu memungkinkan pekerjaan bisa dilanjutkan dengan nyaman.
Dalam solusi ini, perangkat ponsel, tablet atau laptop hanya menjadi semacam proyektor untuk menampilkan aplikasi yang dioperasikan di data center. Jadi berbekal pin sebagai password, aplikasi bisa diakses di mana saja tanpa harus menginstall. Dan jikalaupun perangkat hilang, datanya juga tidak ada di perangkat tersebut.
"Sistemnya juga diisolasi sehingga aman dari malware. Solusi ini bisa menyediakan environment Windows sepenuhnya dan operasinya lancar meskipun berasal dari data center," papar Mark.
Ya, Mark mengklaim layanan XenDesktop dan XenApp bisa diakses dari perangkat manapun, dengan sistem operasi apapun, dengan pengalaman pemakaian yang konsisten dan aman. Perangkat yang digunakan juga tidak perlu spesifikasi tinggi.
Sebagai bagian integral dari XenDesktop dan XenApp, ada software Citrix Receiver sebagai client untuk mengakses aplikasi, dekstop dan data secara aman dari berbagai perangkat. Citrix Receiver menjadi tempat berbagai aplikasi yang bisa diakses secara aman.
Dengan implementasi solusi tersebut, Citrix mengklaim perusahaan bisa menghemat biaya karena pekerja bisa melakukan tugasnya di mana saja dan data atau informasi perusahaan tetap terjaga sekuritinya. Sehingga tren BYOD bisa diimplementasikan secara maksimal.
"Citrix menyediakan solusi kerja mobile yang paling lengkap dan aman dalam menghantarkan aplikasi, desktop, file dan layanan pada para user di semua perangkat di jaringan manapun, dibekali pengalaman pemakaian yang intuitif," klaim Mark.
http://inet.detik.com/read/2014/03/2...udah-tak-zaman
Zaman sudah berubah, paradigama kerja pun harus diubah.
Keharusan bagi karyawan untuk bekerja di kantor rupanya diam-diam dinilai menjadi masalah cukup besar bagi sebagian perusahaan, terutama di kota besar seperti Jakarta atau sebut saja Singapura. Mengapa demikian?
Harga sewa atau beli properti perkantoran yang makin membumbung tinggi jadi salah satu penyebabnya. Belum lagi masalah kemacetan seperti di Jakarta atau Bangkok yang lumayan akut, dan mungkin membuat perjalanan ke kantor butuh perjuangan berat serta banyak waktu terbuang percuma.
"Diperlukan sebuah transformasi ruang kantor. Pasalnya harga real estate makin melambung tak terkira, di Singapura saja sudah jutaan dollar. Ini tentu cukup membebani perusahaan," kata Mark Micallef, Area Vice President Citrix Asean dalam temu media terbatas di Singapura, Rabu (26/4/2014).
Untuk menekan ongkos perusahaan, salah satu hal yang bisa dilakukan adalah implementasi BYOD atau bring your own devices, sistem yang memungkinkan karyawan memakai perangkat pilihannya sendiri sehingga bisa bekerja di mana saja. Tidak perlu lagi selalu datang ke kantor.
"Tren BYOD sebenarnya punya beberapa keuntungan. Pertama, bisa meningkatkan produktivitas karena karyawan merasa senang bisa menggunakan perangkat pilihannya sendiri," kata Mark.
Selain itu, perangkat BYOD yang digunakan juga cenderung tidak mudah rusak karena karyawan lebih punya rasa memiliki. Tren BYOD saat ini menurut Mark tidak bisa diabaikan karena pekerja generasi muda cenderung lebih senang bekerja dengan gadget yang dipilih sendiri.
Di samping itu, adopsi perangkat mobile meningkat tajam. Menurut Citrix, sudah lumrah di Malaysia atau Indonesia, apalagi Singapura, orang punya beberapa perangkat mobile sekaligus, masih ditambah pula dengan laptop atau desktop.
Data dan informasi yang dimiliki perusahaan sudah tentu harus terjaga dan tetap aman, meski diakses dari mana saja, sesuatu yang akan terjadi ketika perusahaan menerapkan BYOD dan karyawan bisa bekerja di luar kantor. Lalu bagaimana?
Solusi Citrix
Citrix selaku perusahaan software untuk enterprise pun coba mengemukakan beberapa solusi pendukung BYOD agar biaya perusahaan untuk kantor atau sumber daya manusia bisa ditekan, tanpa mengurangi produktivitas. Contohnya dengan solusi XenDesktop dan XenApp. Juga ada solusi lain termasuk XenMobile, ShareFile, GoToMeeting sampai NetScaler.
XenDesktop pada intinya menghantarkan aplikasi virtual dan desktop sebagai layanan mobile. XenDesktop menyajikan pengalaman pemakaian layaknya desktop di hampir semua perangkat dengan bermacam sistem operasi.
Sedangkan XenApp adalah produk aplikasi virtualisasi di mana user bisa mengakses berbagai aplikasi dengan aman di berbagai perangkat. Layanan tersebut diklaim membuat data organisasi tetap aman dan menyajikan pengalaman pemakaian yang konsisten di semua perangkat yang dipakai, karena semua prosesnya melalui data center.
"Dengan solusi tersebut, aplikasi yang diakses pada dasarnya mengikuti kemanapun saya pergi. Misalnya saat mengakses Microsoft Word di kantor namun tiba-tiba harus pergi, saya bisa tetap mengaksesnya di rumah di mana kondisi aplikasi dalam keadaan ketika terakhir kali diakses," jelas Mark. Hal itu memungkinkan pekerjaan bisa dilanjutkan dengan nyaman.
Dalam solusi ini, perangkat ponsel, tablet atau laptop hanya menjadi semacam proyektor untuk menampilkan aplikasi yang dioperasikan di data center. Jadi berbekal pin sebagai password, aplikasi bisa diakses di mana saja tanpa harus menginstall. Dan jikalaupun perangkat hilang, datanya juga tidak ada di perangkat tersebut.
"Sistemnya juga diisolasi sehingga aman dari malware. Solusi ini bisa menyediakan environment Windows sepenuhnya dan operasinya lancar meskipun berasal dari data center," papar Mark.
Ya, Mark mengklaim layanan XenDesktop dan XenApp bisa diakses dari perangkat manapun, dengan sistem operasi apapun, dengan pengalaman pemakaian yang konsisten dan aman. Perangkat yang digunakan juga tidak perlu spesifikasi tinggi.
Sebagai bagian integral dari XenDesktop dan XenApp, ada software Citrix Receiver sebagai client untuk mengakses aplikasi, dekstop dan data secara aman dari berbagai perangkat. Citrix Receiver menjadi tempat berbagai aplikasi yang bisa diakses secara aman.
Dengan implementasi solusi tersebut, Citrix mengklaim perusahaan bisa menghemat biaya karena pekerja bisa melakukan tugasnya di mana saja dan data atau informasi perusahaan tetap terjaga sekuritinya. Sehingga tren BYOD bisa diimplementasikan secara maksimal.
"Citrix menyediakan solusi kerja mobile yang paling lengkap dan aman dalam menghantarkan aplikasi, desktop, file dan layanan pada para user di semua perangkat di jaringan manapun, dibekali pengalaman pemakaian yang intuitif," klaim Mark.
http://inet.detik.com/read/2014/03/2...udah-tak-zaman
Zaman sudah berubah, paradigama kerja pun harus diubah.