Hariankota.com - Saat terjadi ledakan sangat besar Gunung Wukir Mahendra ikut sirna, membelah dan konon puncak kepundennya terlontar dan menjadi puncak gunung yang teraktif yaitu Gunung Merapi dan Gunung Kelud.
Puncak tertinggi terlempar menjadi Gunung Purung di lereng barat, dan Gunung Limo di Pacitan dan serpihannya berhamburan membentuk pegunungan sewu yang membentang dari wilayah Lawu hingga Gunung kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Namun pada kenyataaya memang gunung Lawu pernah mengalami ledakan yang sangat hebat. Bahkan kaki gunung Lawu sampai mencapai wilayah Sangiran. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya kawah kuno yang kini membentuk sebuah danau atau telaga yang didasarnya tumbuh rumput berwarna kuning sehingga airnya nampak terlihat berwarna kuning.
Telaga itu berlokasi di dekat pos terakhir menuju puncak pada ketinggian 3.200 m dpl yang biasanya kering di musim kemarau. Namun airnya sangat dingin.
Selain itu di puncak Lawu juga terdapat sebuah mata air yang disebut Sendang Drajad. Berupa sumur yang memiliki garis tengah 2 meter dan memiliki kedalaman sekitar 2 meter. Sumber mata airnya tidak pernah habis atau surut. Air sendang ini dipercaya dapat memberikan berkah bagi orang yang meminumnya. Bahkan banyak juga orang yang mandi di Sendang Drajat ini untuk tirakat dan disarankan mandi dengan menyiram badan dalam hitungan ganjil. Semisal tiga, lima, atau tujuh.
Terdapat juga sumur Jalatundo, sebenarnya bentuknya bukan sumur namun sebuah lubang seperti gua. Suasananya gelap dan sangat curam dengan kedalaman sekitar lima meter. Gua ini dikeramatkan oleh masyarakat sekitar dan sering digunakan untuk bertapa atau menyepi. Untuk turun ke dalam sumur harus menggunakan tali dan lampu penerangan.
Selengkapnya:http://www.hariankota.com/2014/03/gunung-merapi-kelud-terbentuk-hasil.html
Puncak tertinggi terlempar menjadi Gunung Purung di lereng barat, dan Gunung Limo di Pacitan dan serpihannya berhamburan membentuk pegunungan sewu yang membentang dari wilayah Lawu hingga Gunung kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Namun pada kenyataaya memang gunung Lawu pernah mengalami ledakan yang sangat hebat. Bahkan kaki gunung Lawu sampai mencapai wilayah Sangiran. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya kawah kuno yang kini membentuk sebuah danau atau telaga yang didasarnya tumbuh rumput berwarna kuning sehingga airnya nampak terlihat berwarna kuning.
Telaga itu berlokasi di dekat pos terakhir menuju puncak pada ketinggian 3.200 m dpl yang biasanya kering di musim kemarau. Namun airnya sangat dingin.
Selain itu di puncak Lawu juga terdapat sebuah mata air yang disebut Sendang Drajad. Berupa sumur yang memiliki garis tengah 2 meter dan memiliki kedalaman sekitar 2 meter. Sumber mata airnya tidak pernah habis atau surut. Air sendang ini dipercaya dapat memberikan berkah bagi orang yang meminumnya. Bahkan banyak juga orang yang mandi di Sendang Drajat ini untuk tirakat dan disarankan mandi dengan menyiram badan dalam hitungan ganjil. Semisal tiga, lima, atau tujuh.
Terdapat juga sumur Jalatundo, sebenarnya bentuknya bukan sumur namun sebuah lubang seperti gua. Suasananya gelap dan sangat curam dengan kedalaman sekitar lima meter. Gua ini dikeramatkan oleh masyarakat sekitar dan sering digunakan untuk bertapa atau menyepi. Untuk turun ke dalam sumur harus menggunakan tali dan lampu penerangan.
Selengkapnya:http://www.hariankota.com/2014/03/gunung-merapi-kelud-terbentuk-hasil.html