Diawali kejenuhannya dari pegawai mal dengan penghasilan rendah, membuat Ahmad Irawan memberanikan diri untuk berhenti bekerja, dan mencoba adu peruntungan dengan merintis mendirikan Event Organizer (EO) yang diberi nama Multi Karya. Untuk menampaki usahanya, Irawan melibatkan lima rekannya, Heru Setiawan, Cepi, Mia, Rokib, dan Yogi. Ternyata langkah Irawan untuk membangun bisnis EO, adalah keputusan yang tepat, karena kurang dari enam bulan, bisnis EO yang dirintisnya mulai melejit hingga mampu dipakai pada even-even di sejumlah daerah di Indonesia. Tak tanggung-tanggung EO tersebut dapat menghasilkan lembaran rupiah hingga ratusan juta perbulannya.
KEBERHASILAN EO yang berdiri 2012 silam, melanglang buana ke seluruh Indonesia, merupakan kesuksesan yang tidak banyak diperoleh dari EO-EO yang ada Kota Bogor. Sejumlah pameran digelar Multy Karya, di bebarapa wilayah di Indonesia, seperti Jakarta, Bogor, Depok, Bandung, Surabaya, Bali, dan Sumatera, membuat EO kini memiliki karyawan 12 orang, melambung namanya di jajaran EO tanah air.
Directur Even Organizer Multy Karya, Ahmad Irawan menuturkan, dirinya berupaya memotivator UMKM nasional agar produk lokal semakin dikenal dunia. Dimana even yang diselenggarakannya selalu memamerkan produk unggulan lokal. �Kami berusaha mengembangkan pasar lokal, agar produk lokal bernilai di mata dunia. Sehingga nilai jual produk lokal bernilai tinggi, selain itu kami juga berupaya menyadarkan masyarakat untuk bangga dan cinta terhadap produk dalam negeri,� ungkap Irwan kepada Metropolitan.
Lebih lanjut Irwan menambahkan, kerja keras dirinya beserta tim membuahkan hasil yang manis. Selain dapat mengurangi jumlah pengangguran, pihaknya juga mampu meraup keuntungan hingga ratusan juta rupiah. Selain itu, dirinya dapat menyalurkan ide kreatif yang ia dimiliki.
�Kami sangat bersyukur, EO yang kami dirikan dapat memberikan dampak positif. Selain membantu mengurangi jumlah pengangguran, kami dapat turut mendorong meningkatkan omzet para UKM,� tegasnya.
Tidak hanya itu, dari pameran yang diselenggarakan EO Multi Karya, perlahan touris asing mulai mengenal produk unggulan lokal dalam negeri. Salah satunya batik, selain memiliki keunikan, batik kini mulai mengalami perkembangan yang pesat. Mulai dari model, warna hingga corak.
�Kami sengaja mengusung batik dalam setiap pameran yang kami selenggarakan. Karena batik merupakan ciri khas serta identitas Indonesia,� pungkasnya. (dew/b/sal)
sumber : Harian Metropolitan
KEBERHASILAN EO yang berdiri 2012 silam, melanglang buana ke seluruh Indonesia, merupakan kesuksesan yang tidak banyak diperoleh dari EO-EO yang ada Kota Bogor. Sejumlah pameran digelar Multy Karya, di bebarapa wilayah di Indonesia, seperti Jakarta, Bogor, Depok, Bandung, Surabaya, Bali, dan Sumatera, membuat EO kini memiliki karyawan 12 orang, melambung namanya di jajaran EO tanah air.
Directur Even Organizer Multy Karya, Ahmad Irawan menuturkan, dirinya berupaya memotivator UMKM nasional agar produk lokal semakin dikenal dunia. Dimana even yang diselenggarakannya selalu memamerkan produk unggulan lokal. �Kami berusaha mengembangkan pasar lokal, agar produk lokal bernilai di mata dunia. Sehingga nilai jual produk lokal bernilai tinggi, selain itu kami juga berupaya menyadarkan masyarakat untuk bangga dan cinta terhadap produk dalam negeri,� ungkap Irwan kepada Metropolitan.
Lebih lanjut Irwan menambahkan, kerja keras dirinya beserta tim membuahkan hasil yang manis. Selain dapat mengurangi jumlah pengangguran, pihaknya juga mampu meraup keuntungan hingga ratusan juta rupiah. Selain itu, dirinya dapat menyalurkan ide kreatif yang ia dimiliki.
�Kami sangat bersyukur, EO yang kami dirikan dapat memberikan dampak positif. Selain membantu mengurangi jumlah pengangguran, kami dapat turut mendorong meningkatkan omzet para UKM,� tegasnya.
Tidak hanya itu, dari pameran yang diselenggarakan EO Multi Karya, perlahan touris asing mulai mengenal produk unggulan lokal dalam negeri. Salah satunya batik, selain memiliki keunikan, batik kini mulai mengalami perkembangan yang pesat. Mulai dari model, warna hingga corak.
�Kami sengaja mengusung batik dalam setiap pameran yang kami selenggarakan. Karena batik merupakan ciri khas serta identitas Indonesia,� pungkasnya. (dew/b/sal)
sumber : Harian Metropolitan