Quote:PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasional IV Semarang menargetkan mampu melayani angkutan barang ke Pelabuhan Tanjung Mas tahun ini. Hal itu setelah ada tanda tangan momorandum of understanding (MoU) antara PT KAI, Kementerian Perhubungan, Gubernur Jawa Tengah, dan PT Pelabuhan Indonesia. Mereka sepakat membuka jalur layanan kereta ke pelabuhan barang Tanjung Mas, Semarang.
"Setelah MoU, sekarang mulai pengerjaan fisik jalur rel. Harapannya, 2014 ini selesai," kata Kepala PT KAI Daop IV Wawan Ariyanto, Jumat, 28 Februari 2014. Optimismenya itu lantaran jalur rel dari Stasiun Tawang, Kota Semarang, ke Tanjung Mas kurang dari 3 kilometer. "Itu mudah."
Upaya membuka akses layanan kereta barang ke pelabuhan dinilai penting. Selama ini, angkutan peti kemas dari industri ke pengkapalan lewat angkutan kereta hanya di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, dan Tanjung Perak, Surabaya.
Data PT KAI menunjukan, selama ini, lalu lintas pengiriman barang lewat daerah operaisonal IV mencapai 1.000 kontainer. Jumlah ini semakin banyak bila double track di kawasan Pantura bisa dilewati secara utuh. "Kenaikan lalu lintas kontainer bisa dua-tiga kali lipat," katanya
Saat ini, permintaan pengangkutan barang lewat jasa angkutan kereta membengkak. Namun fasilitas penunjang, seperti kereta dan track, masih minim sehingga harus menunggu.
Pakar transportasi dan angkutan jalan dari Universitas Soegijapranata, Djoko Setijowarno, menilai langkah PT KAI ini akan mengurangi kerusakan jalan raya di Jawa Tengah. "Selama ini penyumbang kerusakan jalan raya karena angkutan barang yang berelebih di jalan," kata Djoko.
Berdasarkan analisisnya, kemudahan yang didapat dari layanan angkutan barang ke pelabuhan itu juga bernilai ekonomis. Industri di selatan Jawa Tengah, seperti Solo dan sekitarnya, bisa mengirim barang ekspor secara cepat dan terjadwal. Pengangkutan barang ke pelabuhan itu dijamin tak terhambat kemacetan.
Djoko menyarankan PT KAI menyiapkan gudang barang yang efektif di sekitar pelabuhan. Bangunan tersebut akan menjadi tempat transit dan sistem estafet pengangkutan ke moda lain.
Sumber
Gak usah mewek ada pengangguran di kalangan supir truk, tetap saja nanti mereka bakal kepakai
"Setelah MoU, sekarang mulai pengerjaan fisik jalur rel. Harapannya, 2014 ini selesai," kata Kepala PT KAI Daop IV Wawan Ariyanto, Jumat, 28 Februari 2014. Optimismenya itu lantaran jalur rel dari Stasiun Tawang, Kota Semarang, ke Tanjung Mas kurang dari 3 kilometer. "Itu mudah."
Upaya membuka akses layanan kereta barang ke pelabuhan dinilai penting. Selama ini, angkutan peti kemas dari industri ke pengkapalan lewat angkutan kereta hanya di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, dan Tanjung Perak, Surabaya.
Data PT KAI menunjukan, selama ini, lalu lintas pengiriman barang lewat daerah operaisonal IV mencapai 1.000 kontainer. Jumlah ini semakin banyak bila double track di kawasan Pantura bisa dilewati secara utuh. "Kenaikan lalu lintas kontainer bisa dua-tiga kali lipat," katanya
Saat ini, permintaan pengangkutan barang lewat jasa angkutan kereta membengkak. Namun fasilitas penunjang, seperti kereta dan track, masih minim sehingga harus menunggu.
Pakar transportasi dan angkutan jalan dari Universitas Soegijapranata, Djoko Setijowarno, menilai langkah PT KAI ini akan mengurangi kerusakan jalan raya di Jawa Tengah. "Selama ini penyumbang kerusakan jalan raya karena angkutan barang yang berelebih di jalan," kata Djoko.
Berdasarkan analisisnya, kemudahan yang didapat dari layanan angkutan barang ke pelabuhan itu juga bernilai ekonomis. Industri di selatan Jawa Tengah, seperti Solo dan sekitarnya, bisa mengirim barang ekspor secara cepat dan terjadwal. Pengangkutan barang ke pelabuhan itu dijamin tak terhambat kemacetan.
Djoko menyarankan PT KAI menyiapkan gudang barang yang efektif di sekitar pelabuhan. Bangunan tersebut akan menjadi tempat transit dan sistem estafet pengangkutan ke moda lain.
Sumber
Gak usah mewek ada pengangguran di kalangan supir truk, tetap saja nanti mereka bakal kepakai