![[imagetag]](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_vHz6VomPffWkySglZeSezW6QuUA22c44x87Kwygjufm7Fz8IdPKEg39uGnn6ZfC7cKaPxV4L5E6UtJkxLBjzkEXKMx5BZrfdSqKuLozCurdbchL8GGkFZTSJjZ5mUwKsuwsQ=s0-d)
Quote:TEMPO.CO, Sanaa - Sejumlah pria bersenjata melepaskan tembakan ke arah iring-iringan Perdana Menteri Yaman, Mohammed Salem Basindawa, Sabtu. Namun, ia selamat tanpa cedera, kata seorang ajudannya.
Serangan terhadap konvoi Bassindwa di ibu kota Yaman datang setelah seorang perwira intelijen senior ditembak di selatan negara itu oleh para penyerang tak dikenal.
Ali al-Sarari, juru bicara kantor perdana menteri, menyatakan kepada The Associated Press orang-orang bersenjata yang naik kendaraan tanpa pelat nomor menghujani mobil perdana menteri dengan tembakan. Meski kendaraannya tertembus peluru tapi Bassindwa lolos tanpa terluka, katanya.
Militan di Yaman dituding berada di balik serangan itu. Mereka sebelumnya diketahui melakukan serangkaian pembunuhan terhadap petugas keamanan, setelah pertempuran pemerintah dengan militan al-Qaeda, yang terutama beroperasi di selatan negara itu.
Bassindwa diangkat pada akhir 2011 untuk memimpin pemerintah koalisi yang terdiri dari para menteri dari dua kubu yang saling beroposisi dan pejabat dari rezim mantan Presiden Ali Abdullah Saleh, yang mundur setelah aksi protes rakyatnya.
Dalam hampir satu tahun kekacauan, jaminan rasa aman lenyap di beberapa bagian Yaman. Kelompok militan Al-Qaeda dituding menunggangi dengan mengambil keuntungan dari kerusuhan politik untuk memperkuat kehadiran mereka di beberapa daerah di selatan negara itu.
Pada hari Sabtu, para pejabat keamanan di Yaman mengatakan anggota al-Qaeda membunuh seorang perwira intelijen senior, Hassan al-Mansouri di Labous, Provinsi Lahj. Al-Mansouri selama ini dikenal dengan upayanya mengorganisasi suku setempat dalam kampanye untuk menyingkirkan para militan dari daerah itu.
Sumber
