Quote:Polisi minta uang Rp9 juta, tapi keluarga miskin itu tak mampu bayar.
VIVAnews - Seorang remaja perempuan berusia 14 tahun dilaporkan menjadi korban pelecehan seksual oleh polisi India. Sayangnya, niat remaja itu untuk melaporkan bahwa dirinya telah menjadi korban pemerkosaan, malah dianggap sebuah kebohongan.
Laman Dailymail, Kamis 26 September 2013 melansir, apabila laporannya mau diproses, remaja tersebut harus mau membuka bajunya di hadapan petugas polisi pria. Alasannya untuk membuktikan bahwa remaja itu memang benar menjadi korban perkosaan.
Kejadian itu berlangsung di kantor polisi Kushinagar, Distrik Uttar Pradesh, India. Seorang remaja datang ke sana ditemani kedua orang tuanya untuk melaporkan bahwa putrinya telah diperkosa oleh penduduk setempat.
Polisi kemudian meminta biaya 50 ribu Rupee atau Rp9,2 juta untuk memproses laporan mereka. Namun, kedua orang tua remaja tersebut tidak sanggup membayarnya, karena mereka bukan orang kaya.
Remaja itu lalu diperintahkan untuk membuka baju demi membuktikan laporan yang dia buat tidak mengada-ada.
Kasus ini menjadi perbincangan luas di media massa. Penyerangan seksual dan tindak pemerkosaan merupakan isu yang serius di India.
Menurut laporan, polisi yang melakukan pelecehan seksual itu tengah diinvestigasi. Pelaku pemerkosaan terhadap remaja itu telah ditahan pada pekan ini.
Menurut data Biro Tindak Kejahatan Nasional India, ada satu perempuan yang diperkosa setiap 20 menit di negara itu. Kasus pemerkosaan yang paling menyita perhatian publik terjadi pada Desember tahun 2012.
Saat itu seorang mahasiswi Fakultas Kedokteran diperkosa beramai-ramai oleh enam orang pelaku di sebuah bus yang tengah berjalan. Selain diperkosa, korban juga dihajar hingga babak belur.
Mahasiswi itu akhirnya meninggal di sebuah RS di Singapura tak lama kemudian. Sementara keempat pelaku, Akshay Thakur, Pawan Gupta, Vinay Sharma dan Mukesh Singh, telah divonis mati dalam sidang pada awal September ini.
Dua pelaku lainnya mengalami nasib berbeda. Bulan Agustus kemarin, pelaku yang masih remaja, hanya mendapat vonis bui selama tiga tahun. Itu merupakan hukuman maksimal, karena dia dianggap masih di bawah umur.
Sedangkan satu pelaku lainnya, Ram Singh, mati gantung diri di dalam selnya. Namun keempat pelaku menolak vonis itu dan mengajukan banding. (adi)
Sumber
India lagi india lagi haduuuehh
VIVAnews - Seorang remaja perempuan berusia 14 tahun dilaporkan menjadi korban pelecehan seksual oleh polisi India. Sayangnya, niat remaja itu untuk melaporkan bahwa dirinya telah menjadi korban pemerkosaan, malah dianggap sebuah kebohongan.
Laman Dailymail, Kamis 26 September 2013 melansir, apabila laporannya mau diproses, remaja tersebut harus mau membuka bajunya di hadapan petugas polisi pria. Alasannya untuk membuktikan bahwa remaja itu memang benar menjadi korban perkosaan.
Kejadian itu berlangsung di kantor polisi Kushinagar, Distrik Uttar Pradesh, India. Seorang remaja datang ke sana ditemani kedua orang tuanya untuk melaporkan bahwa putrinya telah diperkosa oleh penduduk setempat.
Polisi kemudian meminta biaya 50 ribu Rupee atau Rp9,2 juta untuk memproses laporan mereka. Namun, kedua orang tua remaja tersebut tidak sanggup membayarnya, karena mereka bukan orang kaya.
Remaja itu lalu diperintahkan untuk membuka baju demi membuktikan laporan yang dia buat tidak mengada-ada.
Kasus ini menjadi perbincangan luas di media massa. Penyerangan seksual dan tindak pemerkosaan merupakan isu yang serius di India.
Menurut laporan, polisi yang melakukan pelecehan seksual itu tengah diinvestigasi. Pelaku pemerkosaan terhadap remaja itu telah ditahan pada pekan ini.
Menurut data Biro Tindak Kejahatan Nasional India, ada satu perempuan yang diperkosa setiap 20 menit di negara itu. Kasus pemerkosaan yang paling menyita perhatian publik terjadi pada Desember tahun 2012.
Saat itu seorang mahasiswi Fakultas Kedokteran diperkosa beramai-ramai oleh enam orang pelaku di sebuah bus yang tengah berjalan. Selain diperkosa, korban juga dihajar hingga babak belur.
Mahasiswi itu akhirnya meninggal di sebuah RS di Singapura tak lama kemudian. Sementara keempat pelaku, Akshay Thakur, Pawan Gupta, Vinay Sharma dan Mukesh Singh, telah divonis mati dalam sidang pada awal September ini.
Dua pelaku lainnya mengalami nasib berbeda. Bulan Agustus kemarin, pelaku yang masih remaja, hanya mendapat vonis bui selama tiga tahun. Itu merupakan hukuman maksimal, karena dia dianggap masih di bawah umur.
Sedangkan satu pelaku lainnya, Ram Singh, mati gantung diri di dalam selnya. Namun keempat pelaku menolak vonis itu dan mengajukan banding. (adi)
Sumber
India lagi india lagi haduuuehh