JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden terpilih Joko Widodo mengaku mengapresiasi usulan yang disampaikan kalangan petani agar subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia dikurangi. Usulan itu datang dari petani asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan bernama Senentoro. Pria transmigran itu mengusulkan Jokowi mengurangi subsidi BBM dan dialihkan ke rakyat kecil dalam Musyawarah Nasional Sekretariat Nasional (Seknas) Tani Jokowi-JK, Kamis (4/9/2014).
"Saya harap ke depan petani di daerah saya tanamannya khusus saja, lalu ada pengolahan tanahnya, lalu menaikkan air dari pasang surut ke sawah. Beli solar untuk pompa air itu mahal, bisa Rp 9.000," ujar Senentoro.
"Makanya, kalau bisa subsidi BBM dialihkan ke subsidi pertanian. Misalnya hasil petani dibeli pemerintah mahal, lalu dijualnya murah. Itu maunya begitu," lanjut dia.
Merespons usulan itu, Jokowi menyambut baik. Menurut dia, subsidi BBM memang sangat memberatkan APBN. Jokowi mengatakan, banyak program pro rakyat tidak dapat dilaksanakan karena alokasi anggaran terserap untuk subsidi.
"Subsidi BBM itu untuk apa sih? Hanya untuk kenikmatan. Ya iya, naik mobil, isi bensin ya nikmat," ujar Jokowi.
"Harusnya subsidi BBM dikurangi kemudian dialihkan ke usaha produktif rakyat di desa, membangun infrastruktur irigasi. Arahnya harus ke sana," lanjut Jokowi.
Apalagi, kata Jokowi, 70 persen penikmat subsidi BBM di Indonesia adalah kelas menengah ke atas, terutama pemilik kendaraan bermotor. Sementara, masyarakat kelas bawah tidak menikmatinya.
Sumber
Petani yang selama ini di permasalahkan panasbung aj minta naik..
Link: http://adf.ly/rl1HO