SITUS BERITA TERBARU

Gugat UU Pilkada, SBY Dianggap Sumpah Palsu

Sunday, September 28, 2014
Gugat UU Pilkada, SBY Dianggap Sumpah Palsu



Rencana Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk mengajukan gugatan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah menuai kecaman. "Sumpah untuk mengajukan judicial review (uji materi) itu palsu," kata Ray Rangkuti, pegiat Gerakan Dekrit Rakyat Indonesia, dalam sebuah acara diskusi di Menteng, Jakarta Pusat, Ahad, 28 September 2014.

Ray menilai sumpah SBY itu itu lanjutan dari drama politik yang tengah dimainkan oleh Ketua Umum Partai Demokrat tersebut. Semua pernyataan SBY baik melalui jaringan media berbagi video, YouTube, maupun langsung ke media-media sama sekali tidak memiliki kesungguhan.

Dengan kekuasaan dan kedudukannya sebagai presiden, menurut Ray, seharusnya SBY bisa mencegah pengesahan UU ini. Hanya kekuatan resmi presiden yang dapat memblok sebelum RUU disahkan. "Dia bisa memerintahkan Menteri Dalam Negeri untuk tidak membahas, kalau memang niat," kata Ray.

Partai Demokrat mundur dari pemungutan suara dalam sidang paripurna pengesahan revisi UU Pilkada, Jumat, pekan lalu. Dengan mundurnya Demokrat, undang-undang pilkada akhirnya disahkan. Salah satu pasal dalam undang-undang itu adalah mengesahkan pemilihan kepala daerah lewat DPRD.

Sejumlah lembaga masyarakat bereaksi keras terhadap langkah Demokrat itu. Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan, misalnya, tengah membuat gerakan untuk mengajukan gugatan ke MK ihwal UU Pilkada ini. Mereka mengumpulkan fotokopi KTP bagi mereka yang ingin mengajukan uji materi ke MK.

Dalam akun media sosial Twitter miliknya, Presiden SBY menyatakan keberatan untuk menandatangani undang-undang tersebut. "Sebagai presiden, saya berat untuk tanda tangani undang-undang ini karena merebut hak rakyat," cuit SBY melalui akunnya, @SBYudhoyono, Sabtu dinihari, 27 September 2014.

Bagi SBY, kepala daerah harus tetap dipilih langsung oleh masyarakat, tapi dengan sepuluh syarat. "Tanpa 10 perbaikan besar, pilkada langsung juga akan mengandung banyak masalah, seperti korupsi, yang kita lihat selama 10 tahun ini," kata SBY melanjutkan seperti yang kutip dari akun Twitter-nya.

SUMBER

Link: http://adf.ly/sQw3C
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive