Sebanyak 87 persen pemilih pemula muda di DKI Jakarta masih mengandalkan televisi menjadi sumber informasi pemilu. Hanya 13 persen yang tak minat dengan tayangan informasi pemilu di televisi. Hal ini mengemuka di survei persepsi pemilih pemula yang diluncurkan Transparency Internasional Indonesia (TII), kemarin (26/3).
�Bukan kampanye partai yang diminati mereka, tetapi lebih pada debat kandidat sebagai medium untuk mengenal para calon legislator (caleg) di tingkat pusat sampai tingkat II. Begitupun calon presiden dan wakilnya,� jelas Lia Toriana, Youth Program Coordinator TII.
Menurut Taufik Basari, caleg dari Partai Nasdem, debat kandidat semestinya tak hanya menayangkan calon kepala daerah atau capres saja. Menarik sekali, jika caleg-caleg dalam satu partai diuji kemampuannya dengan format debat. Sehingga, masyarakat mengetahui caleg yang berkualitas di dalam satu partai.
�KPU memiliki tugas ini agar fungsi sosialisasi mereka berjalan maksimal. Melalui televisi, informasi yang berkualitas semacam ini bisa menjangkau banyak kalangan masyarakat, terutama pemilih muda,� kata Taufik di sela diskusi.
Debat kandidat sendiri dinilai penting bagi pemilih pemula muda. Hasil survei TII menunjukan, sebanyak 65 responden menganggap debat kandidat penting. Sebanyak 35 persen lainnya menganggap kurang penting.
Selain televisi, berita di media cetak menjadi sumber pencarian informasi pemilih pemula muda dengan persentasi sebanyak 74 persen. Menurut mereka, media cetak menjadi tempat informasi yang dinilai memadai dalam memberikan semua informasi mengenai pemilu, termasuk informasi detil tentang caleg dan capres/cawapres,maka dari itu peran media dalam memberitakan hal positif sangatlah diperlukan guna suksesnya pemilu 2014
�Bukan kampanye partai yang diminati mereka, tetapi lebih pada debat kandidat sebagai medium untuk mengenal para calon legislator (caleg) di tingkat pusat sampai tingkat II. Begitupun calon presiden dan wakilnya,� jelas Lia Toriana, Youth Program Coordinator TII.
Menurut Taufik Basari, caleg dari Partai Nasdem, debat kandidat semestinya tak hanya menayangkan calon kepala daerah atau capres saja. Menarik sekali, jika caleg-caleg dalam satu partai diuji kemampuannya dengan format debat. Sehingga, masyarakat mengetahui caleg yang berkualitas di dalam satu partai.
�KPU memiliki tugas ini agar fungsi sosialisasi mereka berjalan maksimal. Melalui televisi, informasi yang berkualitas semacam ini bisa menjangkau banyak kalangan masyarakat, terutama pemilih muda,� kata Taufik di sela diskusi.
Debat kandidat sendiri dinilai penting bagi pemilih pemula muda. Hasil survei TII menunjukan, sebanyak 65 responden menganggap debat kandidat penting. Sebanyak 35 persen lainnya menganggap kurang penting.
Selain televisi, berita di media cetak menjadi sumber pencarian informasi pemilih pemula muda dengan persentasi sebanyak 74 persen. Menurut mereka, media cetak menjadi tempat informasi yang dinilai memadai dalam memberikan semua informasi mengenai pemilu, termasuk informasi detil tentang caleg dan capres/cawapres,maka dari itu peran media dalam memberitakan hal positif sangatlah diperlukan guna suksesnya pemilu 2014